Langganan

GANTUNG DIRI: Kesepian, Petani Pilih Gantung Diri di Gubuk - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 16 Februari 2012 - 11:12 WIB

ESPOS.ID - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Grafis/Dok)

WONOGIRI-Diduga kesepian ditinggal istri merantau, Minto Wiyono, 75, seorang petani asal Dusun Tenongan, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, nekat gantung diri di sebuah gubuk, Kamis (16/2). Setelah diperiksa tim medis yang disaksikan perangkat desa dan Polsek Selogiri, jenazah korban diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Esposin, korban gantung diri dengan seutas tali plastik. Sedangkan gubuk di tengah persawahan itu setinggi 145 cm. Korban kali pertama ditemukan petani lainnya, Marimim, warga Dusun Ngelo, Desa Jendi. Saksi Marimin saat itu sedang menyiangi di sawah miliknya, sekitar pukul 07.00 WIB.

Awalnya saksi menduga korban adalah memedi sawah karena menggelantung dengan kaki sedikit ditekuk. Kapolsek Selogiri, AKP H Warseno mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika seusai dari lokasi kejadian menceritakan, korban diduga menderita depresi karena hidup sendiri di rumahnya.

“Istri merantau sedangkan anak korban sudah berumah tangga dan menempati rumah sendiri,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, tokoh masyarakat Selogiri yang juga anggota DPRD Wonogiri, Samino menyatakan, korban tak pernah mengeluh soal penyakit. “Rabu malam, korban masih melihat televisi bersama teman akrabnya bernama Pak Cip. Pada waktu itu korban bilang kalau istrinya akan pulang Jumat. Apa makna perkataan itu kami tidak tahu, yang jelas hari ini (Kamis) korban ditemukan tewas dengan cara gantung diri,” jelasnya. JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono

Advertisement
Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif