by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Selasa, 8 Maret 2022 - 16:00 WIB
Esposin, KLATEN–Sebanyak tiga bangunan di Dukuh Grenjeng, Desa Borongan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, rusak setelah tanah fondasi bangunan tergerus derasnya arus sungai, Jumat (4/3/2022) dini hari. Peristiwa itu terjadi berbarengan dengan banjir di beberapa wilayah di Klaten seiring hujan lebat yang mengguyur pada Kamis (3/3/2022).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan bangunan yang rusak menjadi bagian dari bangunan tempat tinggal milik keluarga Kamtima. Ketiga bangunan itu terdiri dari dapur, warung, serta garasi. Kerusakan parah terjadi pada bagian dapur yang runtuh dan peralatan memasak seperti kompor gas hanyut ke Sungai Grenjeng.
“Itu deretan bangunan millik satu keluarga. Yang rusak ada bagian dapur runtuh, ada bangunan warung sebagian runtuh, dan garasi tanahnya amblas,” kata Winoto saat ditemui wartawan di BPBD Klaten, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga: Tim Sigab Solopeduli Bantu Pengungsi Banjir Klaten
Baca Juga: Tim Sigab Solopeduli Bantu Pengungsi Banjir Klaten
Winoto memastikan tak ada korban jiwa atau terluka akibat kejadian tersebut. Untuk sementera, penghuni rumah terdiri dari empat jiwa mengungsi ke rumah kerabat lainnya yang tinggal berdekatan. Mereka secara swadaya memperbaiki kerusakan itu dengan membangun talut.
“Sekarang sementara tinggal di rumah anaknya yang lokasi dekat. Mereka juga melakukan perbaikan,” urai dia.
Baca Juga; Banjir di Klaten Dipicu Curah Hujan Tinggi Hingga Sedimentasi
Selain banjir, peristiwa itu juga membuat kerusakan infrastruktur di beberapa lokasi. Selain rusaknya bangunan di Polanharjo tersebut, ada kerusakan infrastruktur lainnya. Kerusakan terparah terjadi di jembatan Kadirejo, Kecamatan Karanganom hingga arus lalu lintas melewati jembatan itu untuk sementara dialihkan.
“Di beberapa titik terjadi kerusakan infrastruktur. Seperti sayap jembatan di Desa Lemahireng, Kecamatan Pedan yang semakin tergerus arus sungai. Kerusakan paling parah di jembatan Kadirejo,” kata Winoto.
Disinggung potensi hujan, Winoto mengatakan masih memungkinkan terjadi setidaknya hingga akhir Maret mendatang. BPBD mengimbau kepada pemerintah desa dan warga tetap waspada serta siap siaga khususnya pada puncak musim hujan di Maret ini.
Baca Juga: Waspada! Ini Daftar 78 Desa Rawan Banjir di Klaten
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan stok beronjong kawat saat ini masih 130 lembar dan sak masih 11.000 lembar. Sarana itu disiapkan untuk antisipasi jika terjadi kerusakan akibat bencana hidrometeorologi seperti tanggul jebol akibat tergerus arus sungai.
Disinggung kondisi perahu untuk evakuasi warga, Rujedi mengatakan ada tiga perahu karet. Hanya saja, dua perahu karet rusak. Hingga hanya satu perahu karet yang saat ini disiagakan. “Ada lagi satu unit perahu berbahan fiberglass yang masih ready,” jelas dia.