Langganan

FLU SINGAPURA: Warga Girimarto Keluhkan Minimnya Sosialisasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Senin, 4 Juni 2012 - 16:58 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (obatherball.com)

WONOGIRI---Masyarakat Desa Jatirejo, Kecamatan Girimarto, Wonogiri mengeluhkan minimnya sosialisasi dari petugas medis terkait maraknya penyakit flu Singapura.

Advertisement

Di Desa Jatirejo, pada Mei lalu tercatat tiga warga diduga terserang penyakit itu. Ketiga penderita masih berumur anak-anak, yakni Lila, Nanda dan Alfian. Pernyataan itu disampaikan Katman, warga Jatirejo kepada Esposin, Senin (4/6/2012).

“Kampung lain kemungkinan ada tetapi tak terdeteksi karena warga minim informasi. Penyakit flu Singapura diketahui oleh orangtua pasien setelah periksa ke Pak Mantri (kesehatan),” ujarnya.

Katman menyatakan, semua penderita sudah sembuh. “Lebih baik tim medis melakukan sosialisasi agar korban tak bertambah. Paling tidak sosialisasi tentang langkah-langkah antisipasi terhadap penyakit flu Singapura. Jangan sampai masyarakat resah menyusul banyaknya pasien yang terserang penyakit tersebut.”

Advertisement

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, dr H Widodo saat mengonfirmasi Esposin mengaku belum menerima laporan dari Girimarto.  Ia berharap semua tim medis di masing-masing kecamatan membuat laporan agar ada pemetaan di DKK.

Diakuinya, saat ini flu tersebut sudah menyerang beberapa warga Kota Gaplek.  Menurutnya, flu Singapura disebabkan oleh virus. “Terpenting pola hidup sehat dan pola makan bergizi. Walau tak seganas penyakit flu burung namun apabila penanganan terlambat bisa berakibat fatal. Pasien bisa meninggal.”

Lebih lanjut dikatakan oleh Widodo, warga Wonogiri mesti mewaspadai seseorang yang terkena 4 L, yakni loyo, lemah, letih dan lelah. “Ciri-ciri penderita, panas, capai dan keluar bintik-bintik merah yang menjurus pada kulit terbakar. Kulit terasa panas dan gatal.”

Advertisement

Ia juga menegaskan, penyakit tersebut cepat menyebar. “Karenanya, jangan kontak langsung dengan penderita. Penularan bisa melalui percikan dahak.”

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif