Esposin, KARANGANYAR-Upaya untuk mengurangi ketergantungan beras dan gandum dengan potensi pangan lokal, salah satunya tepung Mocaf masih belum banyak diminati masyarakat. Guna mengenalkan dan memperluas pengetahuan berikut manfaat kesehatan kandungan Mocaf kepada masyarakat, Himpunan Tani Ngudi Makmur (HTNM) Karanganyar dan Koperasi Karya Manunggal (Kokama) Karanganyar menyelenggarakan Festival Mocaf.
Kegiatan digelar di Ruang Anthurium Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Kamis (19/9/2024) siang. Festival Mocaf dihadiri oleh Pemkab Karanganyar, pelaku UMKM kuliner, kelompok komunitas pemerhati pangan sehat, perguruan tinggi, dan kelompok tani.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Selain pertemuan produsen konsumen dengan agenda utama talkshow terkait Mocaf, festival itu juga dimeriahkan pameran produk Mocaf dan hasil pertanian kelompok dampingan HTNM di wilayah Karanganyar serta lomba olahan pangan berbahan Mocaf.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur Karanganyar yang juga produsen Mocaf, Sartini Aisah, mengatakan upaya perluasan pengetahuan dan produksi tepung Mocaf di Kabupaten Karanganyar sudah diinisiasi oleh HTNM sejak 10 tahun silam. Dengan bekerjasama dengan donor dari Inggris, HTNM memperluas produksi dengan disokong oleh Kokama Karanganyar melalui pelatihan produksi di wilayah empat kecamatan yaitu Jatiyoso, Jumantono, Jumapolo, dan Jatipuro.
Meskipun upaya yang dilakukan belum memperoleh hasil maksimal. Hal ini karena tepung Mocaf belum dapat diterima sebagai tepung utama di masyarakat. Namun desiminasi manfaat Mocaf selalu di publikasikan oleh Kokama melalui berbagi cara. "Pengetahuan serta masih tersedianya tepung terigu belum dapat menaikkan penggunaan Mocaf sebagai komplementer dan subtitusi dari tepung untuk kebutuhan pangan," katanya.
Dia mengatakan HTNM dan Kokama melalui berbagai cara terus mengenalkan tepung Mocaf ke masyarakat. Kampanye melalui media sosial dan lembaga penyiaran pemerintah, serta bergabung dengan jaringan produsen Mocaf terus dilakukannya. Harapannya masyarakat beralih menggunakan tepung Mocaf. Dimana tepung Mocaf berbahan singkong yang termodifikasi. Modifikasi singkong pada mocaf dilakukan dengan cara fermentasi oleh bakteri asam laktat. Fermentasi yang dilakukan mengubah karakteristik tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan.
"Tepung Mocaf ini rendah kadar gula sehingga jauh lebih sehat dibanding gandum dan beras. Tepung Mocaf juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan," katanya.
Produsen Rara Cake and Cookies dari Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Riyanti, 34, mengatakan mengolah tepung Mocaf dengan berbagai olahan makanan yang enak. Seperti nastar, brownies kukus dan lainnya. Bahkan usahanya sudah banyak dikenal masyarakat dengan promosi secara online.
"Alhamdulillah sudah tiga tahun memproduksi olahan makanan dari tepung Mocaf. Meski pemesanan tidak sebanyak olahan dari bahan tepung terigu, tapi sudah banyak diminati masyarakat," katanya.
Dia mengenalkan makanan berbahan tepung Mocaf ke konsumennya dengan membeberkan manfaat bagi kesehatan. Tepung Mocaf ini rendah kadar gula sehingga aman bagi penderita diabetes. Dia berharap masyarakat bisa mengenal lebih luas tentang tepung Mocaf dengan segudang manfaatnya.