by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 12 Juni 2024 - 11:47 WIB
Esposin, SOLO— Fenomena bladu atau ikan mabuk kembali terjadi di Bengawan Solo, tepatnya ruas Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (12/6/2024). Puluhan warga menangkap ikan.
Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe) S.M. Budi Utomo menjelaskan fenomena bladu diketahui sejak pukul 10.00 WIB. Budi belum mengetahui fenomena bladu itu alami atau dampak dari limbah yang dibuang ke Bengawan Solo.
“Saya kurang tahu, bladu karena limbah atau bladu alami dari pengaruh air hujan, karena semalam hujan deras. Kemarin siang kondisi cuaca panas,” jelas dia kepada Esposin.
Menurut dia, tinggi muka air Bengawan Solo sedikit naik setelah hujan semalam. Kondisi air bengawan Solo keruh dan cokelat tua.
“Ada sekitar 50 orang yang mencari ikan. Mereka dapat banyak, jenis ikannya bader dan putihan,” jelas Budi.
Menurut dia, warga biasanya mencari ikan tidak untuk dijual, namun untuk dikonsumsi sendiri atau diberikan kepada saudara atau teman. Titik lokasi pencari ikan bisa diakses dari arah kantor Kelurahan Sewu menuju bantaran Bengawan Solo.
Adapun wilayah Soloraya rata-rata telah memasuki musim kemarau mulai Mei lalu. Meskipun kemarau, bukan berarti tidak terjadi hujan. Kemungkinan bisa terjadi hujan dengan intensitas rendah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Tengah (Jateng) memprediksi puncak kemarau diprediksi terjadi pada Agustus 2024. Kemungkinan turun hujan mulai akhir Oktober 2024.