by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Sabtu, 17 Agustus 2024 - 19:45 WIB
ESPOS.ID - Eks Ketua Mantiqi II JI, Abu Fatih, saat berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Lembah Gunung Madu, Simo, Boyolali, Sabtu (17/8/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)
Esposin, BOYOLALI–Eks petinggi Jamaah Islamiyah, Abu Fatih, terlihat hadir dalam upacara perdana HUT ke-79 RI di Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Lembah Gunung Madu, Simo, Boyolali, Sabtu (17/8/2024).
Selain itu, turut hadir pejabat Kementerian Agama (Kemenag) sekaligus didapuk menjadi inspektur upacara, Anis Syakur. Terlihat pula pejabat lain mulai dari Kapolsek dan Danramil setempat.
Ditemui seusai upacara, mantan Ketua Mantiqi II JI, Abu Fatih, menyampaikan selain Ponpes Darusy Syahadah, ada pula beberapa pondok lain yang pernah terafiliasi JI dan menggelar upacara HUT ke-79 RI perdana yaitu Ponpes Al-Muttaqin, Jepara; Ulul Albab, Sukoharjo; Nurul Hadid, Cirebon; Baitussalam, Semarang; dan Ulul Albab, Bandar Lampung.
“Kami bersyukur bahwa kami bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi karena ini adalah rumah besar kami. Artinya [kami] sama dengan yang lain,” kata dia seusai ditemui wartawan.
“Kami bersyukur bahwa kami bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi karena ini adalah rumah besar kami. Artinya [kami] sama dengan yang lain,” kata dia seusai ditemui wartawan.
Mantan petinggi JI ini mengatakan saatnya para eks anggota JI memiliki bekal ilmu yang baik untuk membantu mengelola negara. Ia juga berharap pondok-pondok yang turut mengadakan upacara perdana bisa ikut mencerdaskan generasi masa depan bangsa dengan pembangunan karakter yang baik.
Ia ingin pondok bisa membangun generasi masa depan Indonesia dengan empat kriteria yaitu sidik atau jujur, amanah atau tanggung jawab, tablig atau transparan, dan fatonah atau cerdas.
Sebelumnya diberitakan, Ponpes Darusy Syahadah di Lembah Gunung Madu, Simo, Boyolali menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia perdana di dalam kawasan ponpes, Sabtu.
Para santri dan pengurus berjajar rapi di halaman Ponpes Darusy Syahadah sekitar pukul 07.30 WIB untuk memulai upacara. Beberapa santri lain terlihat menjadi petugas upacara.
Saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, para santri dan ikut bernyanyi sambil memberikan hormat ke bendera merah putih yang dikerek naik ke atas tiang.
Semua peserta upacara juga turut menirukan ketika inspektur upacara dari Kementerian Agama (Kemenag) membacakan Pancasila. Suasananya tak ubah upacara HUT RI pada umumnya. Namun, usut punya usut Ponpes Darusy Syahadah baru kali pertama menggelar upacara HUT RI karena dulunya terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).
Diketahui, inisiator pelaksanaan upacara di dalam komplek Ponpes Darusy Syahadah yaitu dari Tim Kewaspadaan Dini Boyolali yang beranggotakan Kesbangpol Boyolali, Kodim Boyolali, BIN dan Polres Boyolali.
Pimpinan Ponpes Darusy Syahadah Boyolali, Qosdi Ridwanullah, menceritakan sebelum upacara 17 Agustus perdana tersebut, para ustaz dan santri disamakan persepsinya. Ia menjelaskan butuh sekitar waktu dua pekan untuk mempersatukan persepsi.
“Bahwa salah satu tanda mencintai negeri ini ya harus upacara. Dan dari sisi syari kami sampaikan upacara tidak ada kesyirikannya, tidak menentang agama, sehingga akhirnya dengan nyaman melakukannya,” kata dia ditemui wartawan seusai upacara.