Langganan

DPRD Ancam Bekukan Produksi Pabrik Tapioka di Wonogiri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 12 Desember 2013 - 05:51 WIB

ESPOS.ID - ilustrasi (istimewa)

Esposin, WONOGIRI--Janji wakil rakyat untuk menghadirkan pemilik pabrik tapioka di Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri akan diwujudkan pekan depan. Dewan telah memberi ultimatum kepada pemilik pabrik untuk membenahi instalasi pengolahan limbah dua bulan ke depan semenjak hearing.

Batas akhir dua bulan diharapkan bau busuk tak lagi menyengat. Namun jika bau busuk tetap tercium, DPRD Wonogiri akan merekomendasikan penutupan sementara produksi tapioka di pabrik tersebut. Penegasan itu disampaikan Ketua Komisi C DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno saat dihubungi espos.id, Rabu (11/12/2013). Setyo yang mengaku berada di Bali, menyatakan, dirinya bersama anggota Komisi C telah melakukan sidak ke pabrik tersebut.

Advertisement

“Pada sidak Jumat pekan lalu, kami (Dewan) memberi toleransi maksimal dua bulan kepada pemilik pabrik untuk membenahi ipal,” tegas Setyo.

Politisi asal Baturetno ini menjelaskan, pada sidak anggota Komisi C mendapatkan informasi bahwa pemilik pabrik akan menggunakan EM4 untuk mengurangi bau busuk. “Kami akan terus memantau apakah janji dari pabrik itu ditepati atau tidak. Yang jelas, Dewan sependapat dengan Pak Anding bahwa bahan baku ubi kayu dari Wonogiri sudah habis sehingga didatangkan dari luar daerah, baik dari Batang, Pekalongan atau pun luar Jawa.”

Karena bahan baku masih terbatas, jelasnya, sedangkan kapasitas produksi yang baru bisa diolah sekitar 150 ton per hari dari kemampuan sekitar 250 ton per hari, maka pembenahan IPAL menjadi pekerjaan utama. “Apalagi hasil penelitian dari stakeholker seperti DKK menyebutkan bahwa limbah tapioka berbahaya. Untuk itu, IPAL harus dibenahi sebelum produksi lagi. Jika tidak dibenahi dan bau busuk tetap muncul, pabrik sementara ditutup.”

Advertisement

Menyinggung hearing dengan pemilik pabrik, Setyo mengatakan usai paripurna. “Pekan depan bisa diagendakan pemanggilan pemilik pabrik tapioka untuk hearing. Dewan pun akan bekerja sama dengan Lingkungan Hidup untuk mengawasi pencemaran.”

Diberitakan, hasil pengecekan sampel limbah dari PT Arena Agro Andalan yang dilakukan oleh tim laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, menyatakan, limbah tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Terpisah, Anding Sukiman, Koordinator Komunitas Dunia Maya Wonogiri, meminta, Pemkab Wonogiri lebih tegas dan tak memberi toleransi bagi perusak lingkungan.

“Kami tidak alergi investasi tetapi mohon dampak pencemaran lingkungan tetap diperhatikan oleh investor. Jika bau busuk sudah menyengat hidung kemudian tidak ada teguran tegas dari pemerintah, kami harus mencari keadilan kemana.”

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif