Langganan

Doa 6 Agama untuk Kemenangan Ganjar-Mahfud di Monumen Banjarsari Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 10 Februari 2024 - 01:39 WIB

ESPOS.ID - Seratusan orang mengikuti doa bersama untuk kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Monumen Banjarsari Solo, Jumat (9/2/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Esposin, SOLO — Seratusan orang mengikuti doa bersama untuk kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. di Monumen Banjarsari Solo, Jumat (9/2/2023) malam.

Doa dibacakan dalam enam agama yakni Kristen, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, dan Islam.

Advertisement

Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Kota Solo, Hendro Pramono mengatakan doa bersama sengaja dibacakan dalam enam agama sebagai simbol keberagaman.

“Jadi doa ini kita lakukan dengan enam agama yang ada di Indonesia,” kata dia ketika ditemui Esposin selepas acara.

Advertisement

“Jadi doa ini kita lakukan dengan enam agama yang ada di Indonesia,” kata dia ketika ditemui Esposin selepas acara.

Dia mengatakan sejauh ini pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kemenangan Ganjar-Mahfud.

Dia optimistis Ganjar-Mahfud berhasil meraih target yakni 85% suara di Kota Solo.

Advertisement

Selain itu dia mengatakan terdapat 45 kursi partai koalisi di DPRD Kota Solo yang masing-masing berkomitmen menggerakkan basis pendukungnya untuk kemenangan Ganjar-Mahfud.

“PDIP sejak dulu sudah masuk akar rumput yang itu akan menjadi suara Ganjar-Mahfud,” kata dia.

Pihaknya yakin paslon nomor urut 3 itu bisa menang satu putaran.

Advertisement

Menurutnya Ganjar-Mahfud merupakan calon pemimpin yang ideal untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

“Pak Ganjar dan Pak Mahfud sudah berpengalaman. Program-program beliau sudah mewakili seluruh lapisan masyarkaat,” kata dia.

Dia juga berpesan agar mengikuti dan melaksanakan Pemilu 2024 dengan jujur, adil, dan damai.

Advertisement

“Mari kita jaga Kota Solo agar tetap aman, dan ini adalah pesta demokrasi biarkan rakyat yang berpesta, dalam arti jangan ada paksaan, intimidasi, dan sebagainya,” kata dia.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif