by Kurniawan - Espos.id Solopos - Selasa, 3 September 2024 - 20:45 WIB
Esposin, SOLO — Calon Wali Kota (Cawali) Solo 2024 dari koalisi partai-partai politik (parpol), Respati Ardi, mengunjungi jajaran pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo, Selasa (3/9/2024) sore.
Dia didampingi Pengageng Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunagoro (MN) X yang akrab disapa Gusti Bhre. Saat diwawancarai wartawan, Respati mengatakan kedatangannya ke PDM Solo untuk bersilaturahmi dan meminta doa restu kepada keluarga besar Muhammadiyah.
“Kami bersilaturahmi, dan di sini saya tidak asing lagi karena saya juga menjadi pengurus Pemuda Muhammadiyah, dan saya aktif di LazisMu. Jadi tidak asing lagi kalau saya bersilaturahmi ke sini,” ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Respati juga meminta doa restu atas langkahnya maju sebagai Cawali Solo 2024. “Saya mohon doa restu dan sebagai rumah kedua saya, saya mohon doa restu kepada keluarga besar Muhammadiyah. Ke depan semoga bisa satu visi dengan warga Muhammadiyah,” sambung dia.
Respati mengaku mendapat banyak wejangan dari para pengurus PDM Solo. Utamanya agar dirinya bisa konsisten dan istikomah untuk memperjuangkan kemaslahatan masyarakat. “Pasti. Saya sebagai anak muda harus dapat banyak wejangan,” kata dia.
Disinggung ihwal kehadiran MN X, menurut Respati, karena Pura Mangkunegaran mempunyai kedekatan luar biasa dengan Muhammadiyah. “Kalau tidak salah sejak MN VII dan sudah 100 tahun MN dengan Muhammadiyah adalah tetangga,” urai dia.
Penjelasan senada disampaikan Ketua PDM Solo, Anwar Sholeh. Menurut dia, MN X memang dekat dengan Muhammadiyah, sehingga ikut mengantarkan Respati ketika bersilaturahmi dengan PDM Solo.
“Jadi ini hanya hubungan silaturahmi yang nonpolitik. Betul-betul silaturahmi. Harapan Muhammadiyah mudah-mudahan pemimpin Solo nanti betul-betul sosok yang baik dan bisa memajukan Solo. Siapa pun calonnya,” tutur dia saat diwawancarai wartawan.
Anwar Sholeh juga berharap Solo berkembang menjadi kota yang maju di berbagai bidang, utamanya di bidang budaya, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. “Muhammadiyah menjaga jarak yang sama dengan semua kekuatan politik,” tegas dia.