by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Rabu, 14 Oktober 2020 - 10:45 WIB
Esposin, SRAGEN — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen menawarkan sistem zonasi sebagai solusi atas penataan 1.500 pedagang pascarevitalisasi Pasar Kota Sragen. Sistem zonasi dagangan diharapkan bisa menjadi jalan keluar bagi para pedagang di kios renteng dan sol sepatu yang sempat menolak direlokasi ke lantai II pasar itu.
Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen, Tommy Isharyanto, mengaku memahami kondisi pedagang di kios renteng sepanjang Jl. WR Supratman mulai dari palang kereta api (KA) Stasiun KA sampai kliteh. Begitu juga dengan kondisi pedagang sol sepatu di sebelah timur Shopping Center Sragen. Tommy mengatakan mereka menolak relokasi itu karena khawatir dagangan mereka tidak laku di lantai II.
Trafo Meledak, Ruang Panel Listrik Pabrik Makaroni Sragen Terbakar
Tommy menawarkan solusi berupa zonasi pedagang. Warung kuliner dijadikan satu di lantai II, kata dia, maka orang yang mencari makan akan naik ke lantai II semua karena di lantai I tidak ada kuliner. Demikian halnya untuk pedagang pelat nomor dan sol sepatu, sebut dia, di lantai II semua, maka pelanggan juga akan mencari ke lantai II karena di lantai I tidak ada.
Adiwiyata Ngetren, Sekolah Mudah Cari Siswa...
“Gambaran tata letak pasar itu seperti Solo Square di mana pengunjung di lantai I itu bisa melihat pedagang di lantai II atau sebaliknya. Nanti juga dilengkapi dengan ekskalator untuk memudahkan pengunjung naik ke lantai II. Jadi konsepnya dikemas persis pasar modern. Untuk parkir nantinya ada di lantai III,” jelasnya.“Jadi dengan zonasi itu tidak ada lagi dikotomi pedagang lantai I dan lantai II. Semua pekerjaan dilakukan pemerintah pusat. Kami berkewajiban Desember harus menyerahkan hasil review DED ke pusat,” katanya.
Sudah Disiapkan Sragen, Seleksi Adiwiyata Nasional Ditiadakan
Kepala Disperindag Sragen Tedi Rosanto mengatakan revitalisasi Pasar Kota Sragen itu dilaksanakan multiyears selama 2021-2022. Dia mengatakan review DED dibuat dengan anggaran APBD Perubahan 2020 dan hasilnya dikirim ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian PUPR. “Kami hanya pendamping pada konsultan perencana dan konsultan pengawas serta persiapan untuk pasar darurat,” ujarnya.Terkait dengan polemik di pedagang, Tedi akan duduk bersama untuk musyawarah dengan mereka. Dia menekankan lokasi pembangunan tetap dengan tiga lantai.