by Luthfi Shobri Marzuqi - Espos.id Solopos - Jumat, 12 Agustus 2022 - 14:58 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Warga di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri kecewa dengan penundaan sosialisasi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dalam kegiatan pertambangan dan pengolahan emas di Bukit Randu Kuning. Sedianya, sosialisasi yang dibarengi dengan diskusi itu berlangsung di Jendi, Kamis (11/8/2022).
Agenda diskusi yang digelar PT Alexis Perdana Mineral (APM) dari Australia itu bakal dilaksanakan di sejumlah dusun di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri.Tiga dusun yang menjadi pusat sosialisasi, yakni Dusun Geritan, Dusun Bulu, dan Dusun Nglengong. Selain kecewa karena ditunda, warga mengaku kesulitan memperoleh informasi tentang kelanjutan Amdal yang diajukan PT APM.
“Warga yang kecewa itu kan karena mereka ketidaktahuan informasi, pengetahuan yang sangat minim. Warga meminta keterbukaan informasinya kayak gimana aslinya," kata Ketua Karang Taruna Dusun Bulu, Arif.
Sebagaimana diketahui, penundaan sosialisasi dan diskusi disebabkan konsultan penyusun Amdal tak dapat hadir dalam agenda tersebut. Konsultan yang tak hadir itu, yakni PT Mitra Adi Pranata.
Selepas penundaan itu, warga di RW 005 Dusun Geritan meminta daftar hadir yang telah ditandatangani. Hal itu lantaran mereka takut daftar hadir itu dijadikan bukti bahwa PT APM telah menggelar sosialisasi Amdal di hadapan warga Dusun Geran dan Geritan.
Baca Juga: Keistimewaan Kabupaten Wonogiri, Memiliki Cadangan Emas 1,5 Juta Ton
“Harusnya kalau tahu begitu enggak usah pakai pembukaan, enggak usah pakai acara-acara. Yang paling pokok kan pemaparan dari konsultan penyusun Amdal. Jadi kalau dia enggak hadir, ya sudah dibatalkan saja,” kata salah seorang warga RW 005, Samuji, 40.