Langganan

Diprediksi Lolos, Anak Juliyatmono bakal Jadi Anggota DPRD Karanganyar Termuda - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Indah Septiyaning Wardani  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 28 Februari 2024 - 09:58 WIB

ESPOS.ID - Tangkap layar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani saat acara webinar berjudul 2024 di Tangan Generasi Muda yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan langsung melalui YouTube Espos Live, Senin (26/6/2023). (Istimewa).

Esposin, KARANGANYAR--Putra tunggal mantan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Ilyas Akbar Almadani, diprediksi lolos melenggang mengisi kursi DPRD Karanganyar.

Pria kelahiran 30 Mei 1998 ini akan menjadi anggota Dewan termuda terpilih periode 2024-2029. Dari hasil Plano C1, perolehan suaranya meraup 9.026 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) V Karanganyar meliputi Jaten, Tasikmadu, dan Kebakkramat.

Advertisement

Ilyas mengungkapkan Pemilu 2024 menjadi pertarungan pertama di kontestasi politik lima tahunan. "Cukup menguras energi, pikiran dan mental di Pemilu pertama saya ini," kata Ilyas saat berbincang dengan Esposin, Selasa (27/2/2024) malam.

Pemuda 25 tahun yang juga didapuk sebagai Ketua Karang Taruna Karanganyar ini, memanfaatkan interest anak-anak muda di wilayah daerah pemilihannya sebagai basis massanya.

Advertisement

Pemuda 25 tahun yang juga didapuk sebagai Ketua Karang Taruna Karanganyar ini, memanfaatkan interest anak-anak muda di wilayah daerah pemilihannya sebagai basis massanya.

Berbekal itu, Ilyas mampu menaklukkan Dapil V yang dikenal sebagai Dapil Neraka di Pemilu 2024. Di Dapil itu, Ilyas harus berjuang dan bertarung dengan para politikus senior caleg incumbent seperti Ketua DPC PDIP Bagus Selo, Tony Hatmoko dari PKB, Eny Candrawati dari PDIP, Supriyanto dari Partai Demokrat.

Di dapil ini Ilyas juga berkompetisi dengan ibundanya, yakni Siti Khomsyiah dan istrinya, Putri Rifqi Marindatama. Keduanya juga nyaleg dari Partai Golkar di dapil sama.

Advertisement

Ilyas akan mewakili generasi milenial atau gen Z sebagai wakil rakyat. Berbagai program kerja akan diperjuangkan dari perekonomian kerakyatan, percepatan akselerasi infrastruktur, sekolah gratis, meningkatkan kepemudaan, budaya dan olahraga terutama sepak bola.

Ilyas juga akan mengawasi program makan siang dan minum susu gratis dari pasangan calon yang diusung Partai Golkar dalam Pemilu 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Ini pengalaman politik berharga bagi saya. Dan sesuai dugaan yang dikira, bahwa Pemilu ini mayoritas masyarakat sudah mengetahui apa yang diperjuangkan, sehingga itu yang kita serap," kata dia.

Advertisement

Ilyas mengawali karier politiknya dari usia 20 tahun. Ilyas merangkak dari bawah, saat itu sebagai kader biasa, lalu ikut dalam pemilihan hingga terpilih sebagai ketua anak sayap organisasi partai Golkar, AMPG.

Dan kini Ilyas memegang pucuk kepemimpinan Partai Golkar Karanganyar. Darah politiknya tidak lepas dari sang ayah Juliyatmono dan ibundanya Siti Khomsyah. Diketahui Juliyatmono merupakan politikus senior Partai Golkar.

Ia juga terpilih sebagai Bupati Karanganyar dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023. Sebelum menjabat sebagai Bupati, ia pernah menempati posisi sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar periode 2009—2013. Sementara Siti Khomsyah menjadi anggota DPRD dari Partai Golkar.

Advertisement

Tak hanya dari orang tuanya, sang kakek yang berasal dari ayahnya, Suhud Purnomo merupakan tokoh Muhammadiyah Karanganyar. Begitu pula kakek dari Ibunya, Adi Subandono merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Karanganyar.

Di Golkar, Ilyas mulai belajar berpolitik. Selain pada ayah dan ibunya, dia pun berguru pada para senior di partai yang kini dipimpin Airlangga Hartarto itu.

Sejak mahasiswa, Ilyas sudah aktif diberbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fisipol UGM dan tergabung dalam Korps Mahasiswa Ilmu Politik dan Pemerintahan (Komap) Fisipol UGM.

"Saya awalnya tidak tertarik politik karena dulu daftar Perencanaan Wilayah Tata Kota Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di pilihan pertama. Tapi tidak diterima, justru di Ilmu Politik UGM, pilihan kedua jalur ujian malah diterima," kata dia.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif