by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Sabtu, 23 Januari 2021 - 18:45 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Pelacakan warga yang berpotensi menjadi pendonor plasma darah konvalesen mulai dilakukan di Boyolali. Terapi plasma darah konvalesen menjadi salah satu alternatif untuk penanganan kasus Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan plasma darah konvalesen saat ini menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk Covid-19. Selain itu bisa juga untuk pencegahan agar pasien yang kondisi belum parah tidak menjadi semakin parah.
"Plasma darah dari pendonor penyintas Covid-19 ini hanya menjadi salah satu terapi penunjang, di samping terapi yang lain. Antivirus juga penting," kata dia kepada wartawan, Jumat (22/1).
Inspiratif! 30 Pegawai Pertamina Donorkan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19
Sedangkan untuk mendapatkan plasma darah konvalen, berlu adanya pendonor dari warga yang sudah pernah terinfeksi Covid-19. "Ini hanya bisa didapatkan dari pendonor yang sudah pernah terinfeksi Covid-19. Jadi warga yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 ini saatnya untuk beramal kepada masyarakat melalui plasma darah konvalensen," lanjut dia.Untuk itu saat ini di Boyolali pun telah dilakukan upaya pelacakan warga yang berpotensi sebagai pendonor plasma darah konvalesen. "Data yang kami punya, sudah kami serahkan ke PMI untuk diseleksi berdasarkan kriteria yang ada. Ditemukan sekitar 900 orang yang sesuai kriteria," jelas Ratri.
Positif Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin, Ini Penyebabnya Versi Vaksinolog
"Kalau darah perempuan ternyata mengandung satu anti bodi yang akan berdampak ke penerima plasma darah. Jadi untuk perempuan masih harus disaring lagi, dia harus belum punya anak. Kalau belum pernah punya anak masih ada kemungkinan," kata dia.
Beda Vaksin Covid-19 dan Terapi Plasma Konvalesen
Untuk itu dari sekitar 900 warga yang berpotensi menjadi pendonor plasma darah konvalesen, masih harus dites untuk melihat anti bodinya.