Langganan

Dinilai Lebih Unggul dari Respati-Astrid, Cawali Solo Teguh: Tetap Kerja Keras - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 6 September 2024 - 16:38 WIB

ESPOS.ID - Teguh Prakosa. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Esposin, SOLO -- Calon Wali Kota (Cawali) yang diusung PDIP di Pilkada Solo 2024, Teguh Prakosa, memastikan akan terus bekerja meskipun posisi bersama cawawali, Bambang Gage Nugroho dinilai lebih unggul dari pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

“Harus bekerja, apa pun [kondisinya] harus bekerja,” jelas Teguh ditemui wartawan di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (6/9/2024).

Advertisement

Di sisi lain, kata Teguh, sebagai Wali Kota Solo yang masih menjabat saat ini ia bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memiliki tanggung jawab moral supaya Solo tetap nyaman di tengah hiruk pikuk pesta demokrasi Pilkada 2024.

“Kontestasi politik tidak mengurangi dinamika ekonomi, budaya, dan pasar. Ya berjalan biasa,” kata dia. Teguh mengusulkan supaya tidak ada kampanye terbuka pada Pilkada Solo 2024 supaya tidak ada gangguan, misalnya gangguan lalu lintas dengan penggunaan knalpot brong saat kampanye terbuka.

Advertisement

“Kontestasi politik tidak mengurangi dinamika ekonomi, budaya, dan pasar. Ya berjalan biasa,” kata dia. Teguh mengusulkan supaya tidak ada kampanye terbuka pada Pilkada Solo 2024 supaya tidak ada gangguan, misalnya gangguan lalu lintas dengan penggunaan knalpot brong saat kampanye terbuka.

“Saya hanya berikan arahan hal-hal yang berimplikasi gesekan kemudian saling mengejek di lapangan kurang baik. Jadi lebih kepada mari adu program, adu gagasan bagaimana Solo lima tahun ke depan. Apa yang sudah dibangun ini sudah berdampak belum untuk warga, agar semua menuju sejahtera harus ada inovasi sehingga hasil pembangunan dinikmati,” ujar Teguh.

Sebelumnya, Psikolog Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim, dalam analisisnya terkait peta politik Solo menjelang Pilkada 2024 menilai popularitas dan elektabilitas Respati-Astrid masih kalah dibanding pasangan yang diusung PDIP Solo, Teguh Prakosa-Bambang Nugroho.

Advertisement

Dia menjelaskan ketertinggalan Respati-Astrid dari Teguh-Bambang, tidak lepas dari mundurnya KGPAA Mangkunagoro X atau Gusti Bhre dari pencalonan yang dilakukan pada masa pendaftaran cawali-cawawali di KPU Solo.

Respati sebagai pengganti MN X dinilai Abdul Hakim bukan figur utama calon wali kota (cawali) Solo yang sedari awal disiapkan untuk diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Sebelum MN X mundur saat Pilkada Solo 2024, publik telanjur mengenalnya dan berharap besar kepada sosok MN X sebagai cawali Solo 2024. Namun pada menit-menit terakhir MN X batal maju.

Advertisement

Kondisi itu diperparah dengan sosok Respati yang belum diasosiasikan dengan Gibran Rakabuming Raka oleh khalayak ramai. “Sosok Respati belum diasosiasikan orangnya Gibran. Publik belum melihat dukungan dari Gibran [kepada Respati],” urai dia.

Dengan kondisi seperti itu, Abdul Hakim menjelaskan publik masih menunggu siapa sosok cawali-cawawali yang akan didukung Gibran. “Masyarakat perlu melihat langsung Mas Gibran memberi dukungan kepada Respati-Astrid,” imbuh dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif