by Ivan Andi Muhtarom Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 23 Juni 2017 - 05:00 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi guru kelas SD. (JIBI/Solopos/Dok.)
Esposin, SOLO—Harapan itu muncul lantaran banyak SD negeri (SDN) di Solo yang belum memenuhi kuota kursi alias sepi peminat hingga hari terakhir pendaftaran, Rabu (21/6/2017).
Wahyono mengatakan orang tua calon siswa berhak memilih sekolah yang terbaik bagi putra-putri mereka. Orang tua pasti memiliki dasar ketika memilih sekolah tertentu. "Pilihan itu memiliki latar belakang, dan latar belakang mereka beda-beda," ujar dia saat ditemui Esposin di ruang kerjanya, Rabu.
Ia menilai banyak hal yang membuat suatu sekolah kekurangan murid. Misalnya, ada SD di tengah kota yang kekurangan murid. Setelah ditelusuri, rupanya kebanyakan pasangan usia subur tinggal di pinggir Kota Solo. "Kalau sekolah tak ada murid, dilihat dulu satu lingkungannya. Apa ada anak usia sekolah atau tidak?" kata dia.
Menurut Wahyono, sekolah harus mampu memberikan layanan pendidikan yang terbaik kepada masyarakat. Apabila ada SD di suatu tempat, namun anak usia sekolah di kanan-kiri SD tersebut tidak bersekolah di tempat itu, menjadi tanggung jawab pengelola SD tersebut. "Mudah-mudahan masyarakat masih percaya dengan pendidikan SD negeri," kata dia.