by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Minggu, 7 November 2021 - 22:04 WIB
Esposin, SOLO -- Festival Wayang Bocah 2021 Solo yang sempat tertunda gara-gara pandemi Covid-19 akhirnya digelar pada Minggu (7/11/2021). Sebanyak 11 sanggar tari tampil dalam festival yang digelar dengan sejumlah penyesuaian itu.
Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan itu berlangsung selama dua hari, yakni Minggu dan Senin (8/11/2021). Bertempat di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Festival Wayang Bocah 2021 dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Total ada 11 sanggar tari yang berpartisipasi dalam acara tersebut. Di antaranya Sanggar Langit, Sanggar Pincuk, Sanggar Tari Sang Citra Budaya, Sanggar Gedhong Kuning, Sanggar Gendewo Pinentang. Kemudian Sanggar Metta Budaya, Sanggar Sarwi Retno Budaya, Semarak Candrakirana Art Center.
Tak ketinggalan Sanggar Soeryo Soemirat GPH Herwasto Kusuma Surakarta, Sanggar Girli Budaya Sejahtera, dan Bengkel Seni Adanu Jumantoro. Pada Minggu pagi, Festival Wayang Bocah 2021 dibuka Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Tak ketinggalan Sanggar Soeryo Soemirat GPH Herwasto Kusuma Surakarta, Sanggar Girli Budaya Sejahtera, dan Bengkel Seni Adanu Jumantoro. Pada Minggu pagi, Festival Wayang Bocah 2021 dibuka Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Baca Juga: Pasar Legi Solo Diserahkan ke Pemkot 30 November, Pedagang Siap Pindah?
Menurut Teguh, kegiatan tersebut sejalan dengan tujuan Pemerintah Kota Solo sebagai Kota Budaya. “Budaya dan tradisi yang ada mari kita lestarikan dan kembangkan sebagai identitas bangsa dan eksistensi kebudayaan," katanya.
Salah satunya mengenai pembatasan jumlah penonton di lokasi pertunjukan. Pengelola Kesenian Tradisional Dinas Kebudayaan Solo, Diwoso, mengatakan pelaksanaan festival tersebut mestinya digelar pada pertengahan 2021.
Baca Juga: Beredar Video Desain Rel Layang Joglo Solo, Ini Tanggapan DPUPR
Namun karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), acara ditunda dan baru terlaksana pada November ini saat Solo sudah berada PPKM level 2.
"Pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kapasitas penonton dibatasi hanya 100 orang karena masih level 2. Kami tata kursi dengan jaga jarak. Normalnya bisa sampai 400 orang," katanya.
Hadiah diberikan kepada sanggar terbaik I hingga V beserta perorangan untuk kategori pemeran terbaik putra dan putri, gecul terbaik, busana dan rias terbaik, serta sutradara terbaik.
Baca Juga: IDAI Solo Ungkap Alasan Usulkan Larangan Anak Balita ke Tempat Publik
Ketua Sanggar Sang Citra Budaya, Sri Hartati, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Solo yang telah memberi wadah sanggar seni untuk berkesenian.
"Menurut kami ini luar biasa. Kegiatan kebudayaan masih bisa dilakukan. Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah memberi wadah berkesenian di Solo," katanya.
Menurutnya, tidak ada tantangan berarti dalam pelaksanaan festival di masa pandemi. Tantangan yang menurutnya cukup besar justru cuaca.
"Sebab harus latihan. Sementara sekarang musim hujan. Kekhawatiran kami, karena hujan, akan berpengaruh pada kesehatan anak-anak. Tapi untungnya semua berjalan pancar," jelasnya.