Langganan

Dihimpit Utang, Katemi Pilih Bunuh Diri

by Tika Sekar Arum Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 15 November 2012 - 09:52 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

WONOGIRI -- Seorang ibu yang masih memiliki anak balita, Katemi, 38, mengakhiri nyawanya sendiri di kediamannya Dusun Suruhan, Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Rabu (14/11/2012) sekitar pukul 10.45 WIB. Buruh tani tersebut diduga bunuh diri karena dihimpit beban utang.

Advertisement

Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, melalui Kapolsek Baturetno, AKP Sarno, yang didampingi Kanitreskrim, Iptu Riyono, mengatakan Katemi gantung diri di kamarnya menggunakan tali plastik berwarna biru yang salah satu ujungnya diikatkan pada kayu rangka atap dan ujung lain digunakan menjerat leher.

“Begitu mendengar laporan, kami dan petugas Puskesmas Baturetno segera ke lokasi. Setelah dicek tidak ada bukti penganiayaan sehingga meninggalnya korban dipastikan karena bunuh diri,” kata Riyono, saat dihubungi Esposin, Kamis (15/11/2012).

Tindakan bunuh diri Katemi, menurut Riyono, diketahui beberapa saat setelah pukul 10.45 WIB. Kala itu, anak Katemi berinisial K yang masih berumur lima tahun masuk ke kamar lantaran ingin meminta uang untuk membeli mainan.

Advertisement

Kaget melihat ibunya dalam keadaan seperti itu, bocah tersebut memanggil-manggil sang ibu. Namun lantaran tak mendapat respons, bocah itu menangis dan berteriak histeris. Mendengar teriakan bocah tersebut, tetangganya, Kasdi dan Jono, segera masuk dan langsung menurunkan tubuh Katemi.

Sebenarnya saat coba diturunkan, nafas wanita itu masih ada. Begitu juga suaranya, suara Katemi terdengar seperti mengerang. Sayangnya, tak berapa lama kemudian, wanita yang ditinggal suaminya bekerja sebagai pedagang pakaian di pasar malam itu menghembuskan nafas terakhir.

Riyono menambahkan tindakan nekat Katemi besar kemungkinan disebabkan yang bersangkutan terlilit hutang dan tidak mampu melunasinya. Hal itu diperkuat keterangan kerabat Katemi yang menyatakan beberapa waktu sebelumnya perempuan tersebut telah mengancam bunuh diri jika tidak dibolehkan bekerja di Solo. Korban yang akhirnya bekerja di sebuah rumah makan di Solo ini juga kerap didatangi penagih hutang.

Advertisement
Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif