Langganan

Dianggap Meresahkan, Anak Punk dan PGOT di Karanganyar Dikukut Tim Gabungan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Indah Septiyaning Wardani  - Espos.id Solopos  -  Senin, 8 Januari 2024 - 16:59 WIB

ESPOS.ID - Pengemis, geladangan dan orang telantar (PGOT) yang kerap mangkal di lampu merah di Karanganyar dikukut tim gabungan Pemkab, TNI dan Polri pada Minggu (7/1/2024). (Istimewa/Dinsos Karanganyar)

Esposin, KARANGANYAR -- Puluhan anak punk, pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) yang kerap mangkal di lampu merah atau traffic light di Kabupaten Karanganyar dikukut tim gabungan.

Tim gabungan yang terdiri atas Satpol PP, Dinas Sosial (Dinsos), TNI dan Polri ini mengelar razia anak jalanan dan PGOT selama Sabtu-Minggu (6-7/1/2024). Tim menyisir lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal mereka seperti lampu merah Palur-Bekonang, simpang Sroyo, dan lampu merah Tegalgede.

Advertisement

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Sulistyowati, mengatakan operasi tim gabungan digelar karena banyaknya keluhan masyarakat yang resah akan keberadaan anak punk dan PGOT tersebut. Selain itu razia dilakukan juga sebagai implementasi Perda No 7/2023 tentang Penanggulangan Pengemis dan Gelandangan.

Di hari pertama razia, ada 11 anak punk yang terjaring. Tiga di antaranya perempuan. Sehari berikutnya ada 18 orang yang terjaring dengan perincian 11 laki-laki dan tujuh perempuan. Bahkan di antara mereka ada yang membawa anak kecil. "Mereka ada yang dari Karanganyar, tapi juga beberapa dari luar kota seperti Klaten hingga Bandung," katanya, Senin (8/1/2024).

Wanita yang karib disapa Sulis ini mengatakan mereka yang terjaring razia langsung dibawa ke kantor Dinsos. Mereka dibina secara fisik oleh aparat kepolisian dan Kodim. Mereka diminta push up, menghafal Pancasila dan hormat bendera Merah Putih.

Advertisement

Sebagian dikirim ke Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Solo. Namun beberapa di antaranya menolak dengan alasan memiliki anak di rumah sehingga dikembalikan ke rumahnya.

Sulis mengakui keberadaan anak-anak jalanan ini di Karanganyar makin banyak. Mereka kerap mangkal di perempatan lampu merah.

Pascarazia, tim gabungan ini juga melakukan pemantauan jangan sampai mereka kembali mangkal di lampu merah. Selain membahayakan diri sendiri, berada di lampur merah  juga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

Advertisement

Dinsos bersedia menyalurkan para anak jalanan ini ke balai rehabilitasi sosial seperti balai latihan kerja (BLK) dan sentra pelatihan kerja di Soloraya. "Jadi biar mereka produktif tidak kembali lagi mangkal di jalanan," katanya.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif