Langganan

Di Tengah Pandemi, Festival Batik di Kampung Kuliner Klaten Digelar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ponco Suseno  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 19 Oktober 2021 - 05:00 WIB

ESPOS.ID - Empat tradisional kostum yang ikut ditampilkan dalam Festival Batik di Kampung Kuliner Klaten, Senin (18/10/2021). Empat tradisional kostum itu, seperti Nyi Blorong, Ratu Buaya Putih, Srikandi, Nyi Roro Kidul. (Istimewa)

Esposin, KLATEN -- Sebanyak 22 peserta asal Soloraya dan sekitarnya mengikuti festival batik di Kampung Kuliner di Jl. Kopral Sayom Klaten, Senin (18/10/2021) sore. Festival batik yang digelar kali pertama di tengah pandemi Covid-19 itu diikuti peserta usia empat tahun hingga 25 tahun.

Festival batik kali ini digelar atas kerja sama pengelola Kampung Kuliner Klaten, Exclusive Kingdom, dan Putu Kromo. Puluhan peserta berasal dari berbagai daerah di Soloraya dan sekitarnya, seperti Klaten, Solo, Sukoharjo, Semarang.

Advertisement

Festival batik yang digagas Exclusive Kingdom Klaten cs ini kali pertama digelar di Klaten di tengah pandemi Covid-19. Panitia penyelenggara berani menggelar festival tersebut menyusul telah melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar. Meski demikian, panitia penyelenggara tetap meminta seluruh peserta festival menaati protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Charismatik Batik Festival Kota Madiun Ditunda, Peserta Rugi Jutaan Rupiah

"Jumlah yang ikut di festival batik kali ini melebihi target yang kami patok. Di sini, setiap peserta diwajibkan menampilkan batik khas dari daerah masing-masing. Penilaian tim juri juga terkait dengan teknik melangkah dan tata rias dari masing-masing peserta," kata Ketua Penyelenggara Festival Batik sekaligus CEO Exclusive Kingdom Klaten, Frans, kepada Esposin, Senin (18/10/2021).

Advertisement

Frans mengatakan festival kali ini juga bertujuan mengajak ke seluruh peserta nguri-uri budaya nusantara, yakni batik. Festival ini sengaja digelar di pusat kuliner di Klaten lantaran guna mempromosikan batik ke para pengunjung.

"Jateng ini kan banyak sentra batik. Dengan cara seperti ini, batik di masing-masing daerah dapat terus dilestarikan," katanya.

Baca juga: Pengrajin Batik Klaten Sulit Bangkit, Harapkan Intervensi Pemerintah

Advertisement

Salah seorang orangtua dari peserta festival, Endri, mengatakan penyelenggaraan festival itu juga disemarakkan dengan penampilan empat tradisional kostum.

"Tadi cuacanya mendung, jadi festivalnya dimajukan karena takut turun hujan. Ada empat tradisional kostum yang ikut ditampilkan, seperti Nyi Blorong, Ratu Buaya Putih, Srikandi, Nyi Roro Kidul," katanya.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif