by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 21 November 2019 - 17:55 WIB
Esposin, SOLO -- Warung wedangan di Jl. Surya, tepatnya sebelah barat Puskesmas Purwodiningratan, Jebres, Solo, ini belakangan menjadi viral di media sosial, terutama karena es tehnya.
Penasaran, Esposin mendatangi warung wedangan itu pada pukul 13.20 WIB, Kamis (21/11/2019). Warung tersebut lumayan ramai siang itu.
Namun, para pekerja proyek, anak sekolah, dan pengguna jalan yang ingin membeli es teh banyak yang kecewa karena pemilik warung memasang tulisan "Es Teh Habis" pada selembar kertas yang ditempel di dekat pintu warung.
Tampak satu orang, Firman, 28, sedang menyantap gorengan yang dijajakan warung wedangan tersebut. Ia memesan satu gelas teh hangat.
Mulai 2020, Pengangguran Digaji Pemerintah Hingga Rp7 Jutaan
Meski sudah ada tulisan es teh habis di pintu, Esposin mencoba peruntungan dengan bertanya kepada pemilik warung apakah masih ada es teh. Pemilik warung, Warsiyem, 60, mengatakan masih ada es batu untuk satu porsi.
Keistimewaan Yogyakarta Digugat, Hemas: Keraton Tak Minta Ganti Saat Gabung NKRI
“Esnya sisa untuk satu es teh. Ini baru nunggu penjual es batu. Ini dari tadi sudah habis 16 bal es batu,” katanya kepada Esposin.
Khasiat Habbatussauda Diklaim Sembuhkan Segala Penyakit Kecuali Kematian
Es teh pesanan Solopos.om pun datang. Es teh racikan Warsiyem terasa kental, manis, dan memiliki aroma melati. Terasa segar diminum saat cuaca panas.
Warsiyem terlihat cemas menunggu pemasok es yang tak kunjung datang. Apalagi pengunjung yang datang jua semakin ramai siang itu.
Tips Jitu Hentikan Kebiasaan Mengompol pada Anak
Lalu seorang pria datang membawa es batu. Warsiyem dengan cekatan menuangkan teh ke plastik bening dan membungkus es teh hampir penuh untuk pembeli yang sudah mengantre.
Warung wedangan Warsiyem itu berukuran 4 meter x 2 meter. Bangunannya menempel di pagar rumah warga di trotoar. Dindingnya dari anyaman bambu dan tripleks. Di bagian depan tertulis nama Wedangan Pak Sin.
Ketagihan Pakai Tisu Magic? Lakukan 5 Hal Ini Biar Perkasa
Salah satu pembeli, Oxana Firsta P.W., menjelaskan baru kali pertama membeli es teh di warung wedangan Pak Sin tersebut. Gadis 18 tahun itu penasaran setelah warung wedangan tersebut viral.
“Saya bungkus es teh. Belum cobain rasanya karena baru kali pertama beli setelah dapat informasi dari media sosial,” katanya.
Pembeli lainnya, Fajar, juga mengaku baru pertama itu membeli es teh di warung wedangan Pak Sin. Ia heran karena antreannya banyak.
Laris Manis, Warung di Sragen Ini Jual Nasi Soto Rp1.000/Mangkok
“Rasanya [es teh] manis, kental, dan ada sepet-sepetnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kevin mengaku habis dua porsi es teh. Dia mengakui dibanding teh di tempat lain, apalagi teh-teh kemasan, es teh yang dijual di warung wedangan Pak Sin memang lebih enak.
Daftar UMK 2020 Se-Jateng: Semarang Tertinggi, Soloraya di Bawah Rp2 Juta
"Kental dan sepetnya terasa. Porsi kecil dan porsi besar pun rasanya konsisten. Aroma melatinya juga masih melekat meski ditambahi banyak es batu. Biasanya teh kalau ditambahi es batu kan aroma melatinya hilang," kata Kevin.
Sementara itu, pemilik warung, Warsiyem, mengaku tidak memiliki resep khusus untuk meracik es yang ia jual. Ia menggunakan delapan kemasan 40 gram teh merek Gopek untuk satu dandang air.
Canggih! Ada Fitur Pendeteksi Gempa Bumi di HP Xiaomi
“Sengaja teh dibikin kental. Tehnya sekali pakai,” ungkapnya.
Wajib Tahu! Ini Sederet Manfaat dan Bahaya Kerokan
Warung wedangan Pak Sin dirintis Warsiyem beserta suaminya, Daryanto, sejak 1994. Angkringan tersebut pernah buka 24 jam. Satu tahun lalu, Daryanto meninggal dunia dan membuat Warsinem tidak lagi membuka warung 24 jam.
Jadwal Baru KA Prameks Sore dari Jogja Dikeluhkan Pramekers Solo, Kenapa?
“Pak Sin itu panggilan suami saya. Nama aslinya Daryanto,” katanya.
Warsiyem berjualan pukul 08.00 WIB sampai habis dibantu anak tunggalnya, Sri Atin, dan satu karyawan, Ika.
Waduh, Kalori Kerupuk Setara Sepiring Nasi
“Saya nyantai. Nek kesel leren gak meksa [kalau capai istirahat tidak maksa berjualan]. Alhamdulillah omzet meningkat akhir-akhir ini,” katanya.
Dia menjual es teh seharga Rp2.500 per gelas atau per bungkus, satu gorengan Rp500, dan nasi oseng/nasi bandeng Rp2.000 per bungkus.
Dianggap Sudutkan Kaum Hawa, Penulis Nakhoda Kapal Pecah Diserang Netizen
Ia mendapatkan laba bersih sedikitnya Rp100.000 per hari.
“Kalau musim hujan omzetnya menurun,” katanya.