by Magdalena Naviriana Putri - Espos.id Solopos - Senin, 9 Januari 2023 - 17:28 WIB
Esposin, SUKOHARJO — Demam permainan lato-lato atau bola bentur menggunakan tali memiliki dua sisi. Secara positif perminan lato-lato mampu mengalihkan kecederungan anak-anak bermain gadget.
Namun di sisi lain permainan yang tengah digandrungi bahkan ramai di media sosial itu menyisakan luka memar bagi para pemain bahkan kebutaan.
Di Sukoharjo lomba lato-lato baru saja di gelar di Taman Tanggul Jebol (T2J) di Desa Wisata Gitar, Ngrombo, Baki, Minggu (8/1/2023). Ketua Pokdarwis Ngrombo, Saryadi mengatakan lomba tersebut menjadi ajang adu fokus para pemain.
“Lomba itu dilakukan selain mengasah motorik anak juga untuk edukasi anak-anak agar tidak ketergantungan gadget,” terang Saryadi, Senin (9/1/2023).
“Lomba itu dilakukan selain mengasah motorik anak juga untuk edukasi anak-anak agar tidak ketergantungan gadget,” terang Saryadi, Senin (9/1/2023).
Selain menjadi sarana edukasi, lomba tersebut juga untuk melatih konsentrasi anak. Mengingat pemenang lomba diambil dari pemain yang paling lama bertahan saat memainkan bola keras warna-warni itu.
Dari belasan anak yang mengikuti lomba Arnan Bagus Saputra menjuarai kompetisi tersebut setelah berlatih setiap hari selama sepekan.
Selain itu banyak beredar video di media sosial yang memperlihatkan dampak lato-lato yang mengakibatkan memar dijidat atau bagian tubuh lain yang terkena bola, bahkan tali mainan itu ada yang melilit dileher pemain.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir. Soekarno Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan saat ini di rumah sakitnya belum ditemukan pasien dari bahaya permainan lato-lato.
“Betul lato-lato memang dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget juga dapat melatih koordinasi motorik, ketangkasan dan kecepatan. Tetapi karena saat memainkan alat tersebut sering dekat dengan wajah, maka apabila terjadi pecah, maka pecahannya dapat menyebar ke mana-mana,” ungkap Yunia kepada Esposin, Senin.
Meski kemungkinan kecil terjadi pecahan mengingat lato-lato kini menggunakan material plastik sedangkan periode sebelumnya menggunakan bola kaca.
Yunia mengatakan apalagi dengan hentakan yang keras di setiap gerakannya, menimbulkan potensi masalah jika terlempar ke mata atau daerah tubuh lain. Hal itulah yang dapat menimbulkan luka memar.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengatakan hal senada, saat ini di Sukoharjo nihil ditemukan anak-anak yang mengalami luka dari permainan lato-lato.
Meski demikian dia meminta orang tua tetap mengawasi anak-anak jika melakukan permainan tersebut.