by Jafar Sodiq Assegaf - Espos.id Solopos - Jumat, 6 November 2020 - 20:43 WIB
Esposin, SOLO -- Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bakal mengadaptasi wellness tourism. Hal ini dikemukakan usai ditanya soal pemberdayaan kaum difabel yang memiliki lahan pekerjaan lebih terbatas.
Debat Pilkada Solo: Saat Gibran Singgung Tatanan Global, Bagyo Fokus ke Pakaian Adat
Gibran menyambut pertanyaan seorang tunanetra, Didit Nugroho, di Debat Publik Pemilihan Wali Kota Solo 2020, Jumat (6/11/2020). Dia menyinggung konsep wellness tourism yang bakal diadaptasi untuk Solo.
Sebelum mengungkapkan konsep tersebut, Gibran menyatakan akan memprioritaskan masyarakat terbawah dan terpuruk. Dia lantas berbicara soal menghidupkan sektor pariwisata.
Disinggung Gibran di Debat Pilkada Solo, Apa Itu Wellness Tourism?
"Di tengah banyaknya sektor pariwisata yang mati, sebenarnya ada satu sektor yang bisa dihidupkan. Namanya wellness tourism, orang-orang seperti pak Didit ini nanti bisa partisipasi. Pemijat nanti akan kami beri sertifikasi. Ini sektor pariwisata yang menjanjikan, wellness tourism," katanya lagi.
Menanggapi pernyataan Gibran, Bagyo mendukung dan bakal mendoakan. Bagyo tampak tak menyanggah pernyataan ini. "Saya doakan nanti bisa terlaksana, saya akan menjadi saksi, ya seperti itulah. Bajo. Itu tugas Bajo. Inilah tangisan-tangisan Bajo."
Cawawali Solo Teguh Prakosa Sebut Milenial Berusia 16-27 Tahun, Benarkah?
Secara keseluruhan debat publik tahap I Pilkada Solo dimoderatori Eva Wondo dan Wahyu Wiwoho dibagi menjadi delapan segmen.
KPU Solo bersama dengan Metro TV mengalokasikan waktu 11 menit 25 detik untuk masing-masing segmen.
KPU Solo telah menggandeng lima panelis atau tokoh untuk menjadi tim penyusun materi debat.
Mereka telah menyusun materi atau daftar pertanyaan untuk ditanyakan moderator kepada masing-masing cawali-cawawali Solo. Pertanyaan pra panelis tersebut merujuk tiga tema utama yaitu problematika kota, pelayanan publik dan penanganan Covid-19.