by Jafar Sodiq Assegaf - Espos.id Solopos - Jumat, 6 November 2020 - 20:15 WIB
Esposin, SOLO -- Calon Wali Kota Solo, Bagyo Wahyono, mengklaim data-data yang disajikan pemerintah selama ini kurang akurat. Pernyataan ini dilontarkan Bagyo saat ditanya soal bagaimana cara mewujudkan pelayanan publik yang dapat mengakomodir kelompok rentan.
Debat Pilkada Solo: Saat Gibran Singgung Tatanan Global, Bagyo Fokus ke Pakaian Adat
Bagyo membuka pernyataannya dengan menyebut bahwa mewujudkan pelayanan publik yang ramah untuk kelompok rentan adalah masalah rumit. Dia menyebut persoalan sesungguhnya dalah banyak data-data yang selama ini tidak akurat.
Mewujudkan pelayanan publik yang mengakomodir pelayanan untuk kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan, anak difabel, lansia dan kaum marjinal lainnya.
"Ini saya independen. Kita akan melakukan evaluasi, ini karena Bajo [Bagyo dan Supardjo] hadir dari hal yang baru. Saya akan betul-betul mengetahui masalah penanganan," katanya.
Disinggung Gibran di Debat Pilkada Solo, Apa Itu Wellness Tourism?
"Nanti saya akan mendata kembali bagaimana hal-hal yang sifatnya yang terjadi saat ini," cetusnya. "Jadi kita revisi ulang [data-data]" imbuhnya.
Usai pernyataan Bagyo, Gibran yang diberi kesempatan bertanya lantas menyinggung aplikasi Solo Destination.
FX Supardjo yang maju menanggapi pertanyaan ini tak sekalipun menyinggung aplikasi Solo Destination dalam jawabannya.
Cawawali Solo Teguh Prakosa Sebut Milenial Berusia 16-27 Tahun, Benarkah?
"Terkait pelayanan publik perkembangan teknologi kita tetap bisa mengikuti. Terutama bidang administrasi, hukum pendidikan. Bagaimana bisa memberikan pelayanan dengan tepat dan cepat," katanya.