Langganan

Cegah Kecelakaan, Pemkab Klaten Imbau Sekolah Teliti Pilih Bus untuk Study Tour - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Senin, 13 Mei 2024 - 16:06 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bus wisata. (Freepik)

Esposin, KLATEN -- Pemkab Klaten mengimbau sekolah yang akan menggelar kegiatan karya wisata atau study tour lebih teliti memilih bus yang akan dipakai untuk melakukan perjalanan. Pastikan bus yang akan ditumpangi pada siswa dalam kondisi layak dan fit.

Selain itu, pastikan bus yang dipakai diuji kir secara berkala dan surat kirnya masih berlaku. Imbauan itu disampaikan menyikapi kejadian kecelakaan bus rombongan pelajar SMK di Ciater, Subang, Jawa Barat, yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia, Sabtu (11/5/2024).

Advertisement

Kir berasal dari bahasa Belanda keur yang merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk menguji kelayakan kendaraan angkutan barang maupun orang secara teknis.

“Yang jelas untuk jajaran pendidikan, kami sampaikan agar ada imbauan [ketika akan study tour dan lainnya] menggunakan armada layak jalan dibuktikan kir masih hidup. Sudah dipastikan kir hidup secara teknis dan administrasi layak jalan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, saat ditemui Esposin di Pemkab Klaten, Senin (13/5/2024).

Advertisement

“Yang jelas untuk jajaran pendidikan, kami sampaikan agar ada imbauan [ketika akan study tour dan lainnya] menggunakan armada layak jalan dibuktikan kir masih hidup. Sudah dipastikan kir hidup secara teknis dan administrasi layak jalan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, saat ditemui Esposin di Pemkab Klaten, Senin (13/5/2024).

Soal tindak lanjut terkait imbauan itu, Supriyono mengatakan menjadi kewenangan Dinas Pendidikan (Disdik). “Tadi sudah disampaikan [saat rapat koordinasi rutin], sudah disampaikan. Nanti tindak lanjutnya dari Kepala Disdik,” jelas Supriyono.

Kepala Disdik Klaten, Titin Windiyarsih, mengatakan segera menindaklanjuti saran dari Dishub. Disdik segera menyosialisasikan ke sekolah-sekolah terkait imbauan agar bus yang digunakan untuk study tour mengantongi surat uji kir yang masih berlaku. “Ke depan kami akan berdiskusi dengan Dishub untuk mencari formulasi terbaik,” jelas dia.

Advertisement

“Kalau nanti dari jajaran lingkungan Disdik, ada sekolah yang akan melakukan study tour atau apa pun, pastikan koordinasi dengan Dishub terlebih dahulu terkait kelayakan bus yang akan dipakai. Sehingga semua sekolah yang melakukan kegiatan terpantau,” jelas Jajang.

Jajang juga menjelaskan agar bus yang digunakan sesuai standar dan tidak melanggar larangan tidak menggunakan klakson telolet. Penggunaan klakson itu membahayakan lantaran berpengaruh pada tenaga pengereman.

Sebagai informasi, bus yang digunakan rombongan pelajar dan mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, berpelat nomor Wonogiri dan setelah dicek ke Dishub Wonogiri terbanyak surat uji kirnya sudah kedaluwarsa sejak Desember 2023.

Advertisement

Bus itu sebelumnya diketahui milik perusahaan otobus di Wonogiri namun menurut infomasi terakhir yang masuk ke Dishub Wonogiri, bus itu sudah dijual ke perusahaan bus lain.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif