Langganan

Cegah Kecelakaan Pelajar, Disdikbud Wonogiri Berharap Bus Sekolah Diperbanyak - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 7 Agustus 2024 - 19:46 WIB

ESPOS.ID - Anak-anak turun dari bus sekolah yang mengangkut mereka dari rumah ke sekolah di Kelurahan Giriwono, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (7/8/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Esposin, WONOGIRI — Layanan transportasi yang aman bagi anak sekolah di Kabupaten Wonogiri perlu diupayakan. Hal ini agar kecelakaan lalu lintas seperti yang dialami siswi SMAN 1 Wonogiri, Aline Salzabila Putri, 17, tidak terulang lagi.

Diketahui, Aline meninggal dunia akibat terjatuh dari bus mini yang ditumpanginya saat berangkat sekolah di ruas jalan Sidoharjo-Wonogiri, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Senin (6/8/2024) pagi.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Sriyanto, mengatakan kasus kecelakaan yang menyebabkan siswi SMA asal Kecamatan Sidoharjo itu meninggal dunia mendapat perhatian dunia pendidikan di Kabupaten Wonogiri.

Sebab kejadian nahas ini begitu memprihatinkan. Semestinya hal ini tidak perlu terjadi apabila angkutan yang membawa anak sekolah itu aman ditumpangi.

Advertisement

Sebab kejadian nahas ini begitu memprihatinkan. Semestinya hal ini tidak perlu terjadi apabila angkutan yang membawa anak sekolah itu aman ditumpangi.

Sriyanto menyebut layanan transportasi yang layak dan aman bagi anak sekolah perlu diupayakan di Kabupaten Wonogiri. Hal ini untuk memastikan anak-anak bisa berangkat dan pulang sekolah dengan aman. Minimal angkutan desa atau kota menutup pintu ketika ada penumpang.

Menurut Sriyanto, transportasi yang aman bagi anak sekolah itu sebenarnya bisa diwujudkan dengan kehadiran bus sekolah. Hal itu sudah terbukti dengan adanya bus sekolah yang sudah beroperasi beberapa tahun di wilayah Kecamatan Wonogiri. Anak-anak yang terlayani bus tersebut sejauh ini bisa dengan aman berangkat dan pulang sekolah.

Tiap Kecamatan Harusnya Punya Bus Sekolah

Sayangnya, bus sekolah itu hanya ada satu unit. Cakupan layanan bus itu pun hanya diutamakan di Kelurahan Giriwono dan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri. Dia berharap jumlah bus sekolah di Kabupaten Wonogiri ini diperbanyak jumlahnya. Dengan begitu, anak-anak sekolah yang terlayani transportasi layak dan aman bisa lebih banyak pula.
Advertisement

Sriyanto menerangkan dengan bus sekolah juga memastikan anak-anak di wilayah-wilayah jauh dari pusat kabupaten mendapatkan akses transportasi untuk pendidikan. Saat ini masih banyak wilayah di Kabupaten Wonogiri yang belum mendapatkan akses transportasi umum.

Hal ini mengakibatkan anak-anak sekolah, terutama SMP, terpaksa mengendarai sepeda motor sendiri untuk ke sekolah. Kondisi tersebut menurutnya cukup memprihatinkan karena berpotensi tinggi terjadi kecelakaan mengingat mereka belum cukup umur.

Para pelajar itu belum memiliki surat izin mengemudi, banyak pula yang berkendara tidak memakai helm dan perlengkapan sepeda motor yang aman lainnya. Banyak kasus anak-anak sekolah mengendarai sepeda motor dan mengalami kecelakaan lalu lintas di Wonogiri.

Advertisement

Hanya saja, lanjut dia, Disdikbud Wonogiri tidak mempunyai kewenangan untuk pengadaan bus sekolah. “Itu wilayahnya Dinas Perhubungan, kami justru sebagai pengguna. Makanya kami berharap betul bus sekolah ini bisa diperbanyak dan diperluas jangkauannya,” ujar Sriyanto.

Menekan Angka Putus Sekolah

Kepala Dinas Perhubungan Wonogiri, Waluyo, menerangkan layanan bus sekolah gratis merupakan upaya dari Pemkab Wonogiri untuk menekan biaya pengeluaran warga. Kehadiran bus itu juga bertujuan meminimalkan kecelakaan anak-anak saat berangkat atau pulang sekolah.

Selain itu juga memastikan anak-anak mendapatkan akses untuk berangkat dan pulang sekolah dengan aman. Dengan begitu bisa menekan potensi anak putus sekolah.

“Idealnya memang di beberapa wilayah kecamatan yang blank spot [tidak ada akses transportasi umum], ada layanan bus sekolah gratis. Kami sudah pernah membuat kajiannya, wilayah mana saja yang perlu layanan itu. Tetapi kami terbatas anggaran untuk pengadaan bus. Itu kan tidak murah,” kata Waluyo saat ditemui Esposin di kantornya, Rabu.

Advertisement

Waluyo mengakui layanan bus sekolah gratis masih sangat terbatas di Wonogiri. Sejak 2011, layanan bus tersebut baru ada satu dan rutenya hanya di Kelurahan Giriwono dan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri. Itu pun hanya lingkungan tertentu.

Rute yang dipilih berdasarkan kondisi wilayah yang memang belum ada akses transportasi umum. Lokasi penjemputan berada di wilayah pinggir. Bus yang ada saat ini pun merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. Sebenarnya Dishub Wonogiri mempunyai dua kendaraan layanan antar-jemput sekolah.

Tetapi satu kendaraan itu dinilai terlalu kecil karena berupa minibus atau elf. “Tidak efisien. Itu terlalu kecil. Anak-anak kalau mau naik juga susah. Minibus itu jadinya buat operasional Dishub Wonogiri ketika turun ke jalan,” ujarnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif