Langganan

Cacar air serang warga Desa Sribit - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Senin, 12 September 2011 - 01:31 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Klaten  (Esposin)--Kurang lebih 30 kepala keluarga (KK) di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Klaten terkena penyakit cacar air.

Penyakit itu diketahui muncul sejak awal Agustus lalu atau bertepatan dengan awal Bulan Ramadan.

Advertisement

Warga Dukuh Karang Wetan, Desa Sribit, Zuhri, 32, menyatakan dirinya terkena penyakit cacar air atau dikenal orang dengan istilah cangkrang pada pekan ketiga pada Bulan Ramadan.

Ia sendiri tidak tahu, tiba-tiba keesokan harinya tubuhnya keluar bintik-bintik merah di bagian muka kemudian hari berikutnya bintik-bintik merah itu merembet hampir sekujur tubuhnya.

“Satu pekan sebelum Lebaran saya mengalami gejala aneh di sekujur tubuh dengan keluarnya bintik-bintik merah. Setelah itu saya periksakan ke dokter terdekat, dan ternyata saya dideteksi menderita penyakit cacar air,” paparnya kepada Esposin, di Klaten, Minggu (11/9/2011).

Advertisement

Tidak hanya itu, kedua anaknya yang berusia di bawah 10 tahun juga tertular penyakit cacar air hingga sampai sekarang belum kunjung sembuh. “

Kejadian itu dibenarkan oleh perangkat Desa Sribit, Giyanto. Menurutnya, penyakit cacar air menimpa 30 KK yang terdapat di dua dukuh yakni Gatak dan Karang Wetan. Ia menduga penyakit cacar air itu merebak setelah ada salah satu warga dari Semarang menderita penyakit cacar datang ke Desa Sribit.

“Setahu saya, anak itu datang ke rumah saudaranya di sini (Desa Sribit-red). Selang beberapa hari, warga tertular dan semakin hari bertambah jumlahnya,” terang Giyanto selaku Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Sribit, kepada Esposin, Minggu.

Advertisement

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Ronny Roekmito menyatakan pihaknya akan melakukan investigasi terhadap penyakit cacar air yang menimpa warga Desa Sribit.

“Saya baru mendengar adanya penyakit cacar air di desa itu. Segera mungkin kami akan mengecek ke lokasi tersebut. Apakah benar itu penyakit cacar air atau bukan kami belum bisa menyimpulkannya,” terang Ronny.

Kendati demikian, jika memang diketahui positif warga terkena penyakit cacar air pihaknya menyarankan kepada warga yang terkena penyakit air agar tidak keluar rumah. Hal itu dilakukan supaya tidak menular ke warga lain.

”Penyakit cacar air memang rawan dialami oleh anak-anak. Dan proses penyebaran sangat cepat melalui kontak langsung,” tukas Ronny.

(m98)

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif