by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Senin, 2 September 2024 - 19:35 WIB
Esposin, SUKOHARJO–Jarang orang tahu Bupati Sukoharjo Etik Suryani punya hobi yang dijalani ketika tidak sedang menjalani aktivitas kedinasan di kantor. Hobi itu adalah kulineran, bukan di warung besar dan terkenal, apalagi restoran/kafe mewah.
Bupati Sukoharjo Etik gemar kulineran di warung makan sederhana tepi jalan atau bahkan di tengah perkampungan atau perdesaan di Sukoharjo.Perempuan berhijab itu senang sekali makan makanan ndeso seperti sayur lodeh, oseng-oseng, bothok, atau lainnya.
Bupati Etik juga senang sekali makan di hik atau angkringan menikmati sega kucing, sega oseng, gorengan, dan penganan sederhana lainnya. Angkringan atau wedangan identik dengan tempat yang egaliter. Para pengunjung berasal dari beragam latar belakang pendidikan dan pekerjaan makan bersama dan saling berbincang. Begitu pula dengan Bupati Etik yang tak sungkan duduk berbaur dengan para pengunjung wedangan.
Kedekatan Bupati Sukoharjo Etik Suryani dengan masyarakat tercermin saat menikmati kuliner di wedangan. Sembari mencicipi makanan, Bupati Etik berbincang dengan para pengunjung.
Kedekatan Bupati Sukoharjo Etik Suryani dengan masyarakat tercermin saat menikmati kuliner di wedangan. Sembari mencicipi makanan, Bupati Etik berbincang dengan para pengunjung.
Istri mantan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya tersebut memilih jajan di warung makan kecil dan hik di Sukoharjo bukan tanpa alasan. Dia memiliki misi khusus. Itu sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan ekonomi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Kabupaten Jamu.
Dengan kulineran di tempat berkumpulnya masyarakat, Bupati juga menyerap aspirasi sehingga mengetahui persoalan yang terjadi di tingkat bawah. Biasanya aktivitas tersebut dilakukan selepas Bupati Etik menghadiri agenda kegiatan atau rapat pada siang hari.
Tanpa gengsi, Bupati Etik mencicipi beragam sajian kuliner olahan khas Jawa seperti sayur lodeh, oseng-oseng daun ketela hingga aneka gorengan yang disajikan.
“Warung makan di pinggir jalan merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah [UMKM] lokal yang harus didukung. Harus dilarisi, jajan ya di warung-warung UMKM lokal agar ekonomi bergulir cepat sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ucap Bupati Etik, Jumat (9/8/2024) lalu.
Menurut warga, kebiasaan kulineran di warung makan sederhana dan hik jarang dilakukan pejabat tinggi. Kebanyakan mereka makan di restoran mewah yang menu makanannya mahal.
Namun, ternyata hal itu tidak berlaku bagi Bupati Sukoharjo Etik Suryani. Mereka tak menyangka Bupati Etik mau makan di rumah makan sederhana di perkampungan dan hik.
“Saya tidak menyangka ada kepala daerah yang mau jajan kuliner di angkringan. Bu Etik contoh pemimpin yang rendah hati dan mau turun langsung berbaur dengan masyarakat di bawah. Jarang lo, ada kepala daerah atau pejabat yang mau mampir ke angkringan. Kalaupun ada bisa dihitung dengan jari [sedikit],” ujar pengelola wedangan, Teguh.