by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 11 April 2020 - 04:30 WIB
Esposin, SRAGEN -- Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati akan meninjau ulang diskon PDAM Tirtonegoro Sragen yang mencapai 100% jika pelanggan boros.
Di sisi lain, diskon bagi pelanggan kategori rumah tangga 3 (R3) PDAM Tirtonegoro Sragen yang tadinya 10% naik menjadi 15%.
Naiknya diskon untuk pelanggan R3 ini mengakibatkan subsidi PDAM membengkak dari Rp1,8 miliar menjadi Rp2,2 miliar selama April-Juni 2020.
Kebijakan tersebut disampaikan secara resmi oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam jumpa pers di aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rabu (8/4/2020). Jumpa pers itu dihadiri Direksi PDAM Sragen dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen
Kebijakan tersebut disampaikan secara resmi oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam jumpa pers di aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rabu (8/4/2020). Jumpa pers itu dihadiri Direksi PDAM Sragen dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen
Kisah Dokter Liana Tangani Pasien Corona Pertama di Solo: Sempat Demam dan Mual
Bupati yang akrab disapa Yuni itu mengaku telah menghitung secara detail. Diskon PDAM Sragen senilai 100% diperuntukkan 120 pelanggan rumah tangga 1 (R1).
Beredar Info Tenaga Medis Di Sukoharjo Diusir Dari Indekos, Cek Faktanya!
Yuni menyampaikan PDAM sudah mengantongi data pemakaian air rata-rata setiap pelanggan, baik pelanggan R1, R2, R3, sosial umum, dan sosial khusus. Dari total 66.077 pelanggan PDAM Sragen, hanya 58.750 pelanggan yang mendapatkan diskon atau sekitar 88,91% pelanggan.
“Bila ada pelanggan atau pihak-pihak yang memanfaatkan diskon ini dengan pemakaian air yang tidak wajar, kami akan meninjau kembali diskon ini," ujar Yuni.
Yuni mencontohkan pelanggan R1 yang mendapat diskon 100% alias gratis pemakaian air tidak boleh menggunakan air PDAM Sragen seenaknya. PDAM sudah memiliki data pemakaian air harian per pelanggan.
Makam Sudah Digali, Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang Ditolak Warga
"Kalau ada yang melebihi pemakaian air rata-rata alias tidak wajar maka bisa ditinjau kembali diskonnya,” ujar Yuni.
Dia menyampaikan pemakaian air akan meningkat pada Ramadan. Peningkatan penggunaan air pun, ujar dia, sudah dikalkulasi, yakni tak lebih dari 20% pemakaian bulan sebelumnya. Bila ada pemakaian di atas kenaikan 20% itu bisa dianggap tidak wajar.