by Ponco Suseno Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 18 Januari 2016 - 23:40 WIB
Esposin, KLATEN--Fajar Suryanto, 42, seorang anggota satuan pengamanan (satpam) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunung Lawu Delanggu tewas dengan cara gantung diri di kantor setempat, Senin (18/1/2016) pagi. Kuat dugaan, Warga Dersanan, Butuhan, Delanggu itu gantung diri karena depresi.
Informasi yang dihimpun Esposin, kejadian gantung diri tersebut kali pertama diketahui Direktur BPR Gunung Lawu Delanggu, Sutadi. Semula, Sutadi berniat membuka kantor pukul 08.05 WIB. Setelah membuka pintu utama kantor tersebut, Sutadi melihat Fajar sudah tewas gantung diri.
Fajar gantung diri dengan menggunakan sarana kabel yang dililitkan di lubang ventilasi setinggi kurang lebih 2,5 meter. Kejadian tersebut langsung menggemparkan warga di sekitar kantor BPR. Aparat kepolisian yang memperoleh laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian guna mengolah tempat kejadian perkara (TKP).
“Fajar itu orangnya pendiam. Jarang berbicara dengan karyawan di kantor. Dia satu-satunya satpam yang bertugas di sini dalam tujuh tahun terakhir. Selain meninggalkan istri, Fajar juga meninggalkan dua anak,” kata salah satu karyawan BPR Gunung Lawu Delanggu, Lilik Kustriyono, 45, saat ditemui wartawan seusai kejadian.
Lilik mengatakan Fajar biasanya bertugas menjaga kantor saat malam hari. Saat pagi hari, biasanya Fajar pulang ke rumah di Butuhan.
“Jumlah pegawai di sini ada 13 orang [termasuk Fajar]. Jauh hari sebelum gantung diri ini, saya pernah mengantar Fajar ke dokter saraf karena depresi. Waktunya setelah Lebaran lalu. Setelah polisi olah TKP, kami langsung membuka kantor untuk melayani nasabah,” katanya.
Terpisah, Kanitreskrim Polsek Delanggu, Iptu Agus Suardi, mewakili Kapolsek Delanggu, AKP Marwanto, mengatakan Fajar diduga gantung diri sekitar pukul 06.00 WIB.
“Dugaannya memang mengalami depresi. Bersama kapolsek, kami sudah memeriksa beberapa saksi di sana. Setelah kejadian, kami juga melaporkan kasus ini ke Polres Klaten,” katanya.