Langganan

Buntut Kecelakaan Siswi SMA Jatuh dari Bus, Dishub Wonogiri Siap Evaluasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 6 Agustus 2024 - 21:28 WIB

ESPOS.ID - Seorang pelajar turun dari bus di Kecamatan Wonogiri, Selasa (6/8/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Esposin, WONOGIRI — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, menyatakan turut prihatin dengan kasus kecelakaan yang mengakibatkan siswi SMAN 1 Wonogiri meninggal dunia setelah jatuh dari bus, Senin (5/8/2024).

Ia pun mengatakan siap melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan angkutan umum di Wonogiri, termasuk berupaya mencari solusi dengan menambah penyediaan angkutan bus sekolah gratis. Waluyo mengakui masih ada sejumlah angkudes dan angkuta yang kerap membawa penumpang melebihi kapasitas.

Advertisement

Menurutnya, Dishub Wonogiri sudah sering memberikan perhatian dan sosialisasi kepada sopir angkudes dan angkuta tentang keselamatan berkendara. “Sosialisasi itu diberikan secara formal dan informal. Kami sering mengingatkan mereka agar mengutamakan keselamatan, terutama penumpang,” ungkapnya saat diwawancarai Esposin, Selasa (6/8/2024).

Selain itu, Dishub Wonogiri selalu meminta sopir bus memperhatikan kelayakan jalan bus mereka. Hal itu dilakukan dengan cara rutin uji kir kendaraan. Waluyo menerangkan peristiwa tragis siswi SMAN 1 Wonogiri, Aline Salzabila Putri, 17, terlempar dari bus hingga meninggal dunia sangat memprihatinkan.

Advertisement

Selain itu, Dishub Wonogiri selalu meminta sopir bus memperhatikan kelayakan jalan bus mereka. Hal itu dilakukan dengan cara rutin uji kir kendaraan. Waluyo menerangkan peristiwa tragis siswi SMAN 1 Wonogiri, Aline Salzabila Putri, 17, terlempar dari bus hingga meninggal dunia sangat memprihatinkan.

Ia sepakat perlu ada perbaikan dan peningkatan kesadaran sopir angkuta dan angkudes dalam hal keselamatan penumpang, terutama anak-anak sekolah. Penyediaan layanan bus antar-jemput anak sekolah secara gratis bisa menjadi salah satu solusinya.

Akan tetapi, saat ini baru ada satu bus yang bisa melayani antar-jemput anak sekolah SD-SMP. Itu pun baru melayani rute di Kelurahan Giriwono dan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri.

Advertisement

Sebelumnya, Kanit Gakkum Satlantas Polres Wonogiri, Ipda Taufik Hidayat, mengungkapkan dari hasil penyelidikan polisi, siswi SMAN 1 Wonogiri, Aline Salzabila Putri, terlempar keluar saat bus mini yang ditumpanginya melaju di tikungan jalan Sidoharjo-Wonogiri, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri.

Tidak Menggandul di Pintu

Namun, saat kejadian Aline tidak dalam posisi menggandul di pintu bus seperti informasi yang tersebar sebelumnya. ”Dia sebenarnya tidak menggandul di pintu. Lagi pula, secara logika, perempuan itu tidak mungkin nggandul di pintu bus,” kata Taufik saat dihubungi Esposin, Selasa (6/8/2024) sore.

"Berdasarkan keterangan, memang saat itu kursi bus dalam kondisi penuh penumpang, korban belum sempat duduk. Ketika bus melaju di tikungan, dia terlempar jatuh," lanjut Taufik.

Taufik menambahkan saat kejadian siswi Kelas XII SMAN 1 Wonogiri tersebut baru saja naik bus dan belum sempat duduk di kursi. Ketika bus melaju, Aline masih berdiri. Kemudian Aline terlempar jatuh saat bus melaju di tikungan tak lama setelah bus mini itu melaju dari lokasi Aline naik.

Advertisement

Aline sempat dilarikan ke rumah sakit setelah terjatuh, tetapi korban dinyatakan meninggal dunia. Saat kejadian, siswi SMAN 1 Wonogiri itu menaiki angkudes bus mini berpelat nomor AD 7332 OG.

Taufik menyampaikan kejadian penumpang jatuh terlempar dari bus hingga menyebabkan kematian baru kali ini terjadi di Kabupaten Wonogiri. Kendati demikian, dia mengakui banyak angkudes dan angkuta di Kabupaten Wonogiri yang kerap membawa penumpang melebihi kapasitas. Hal itu cukup membahayakan keselamatan penumpang.

Dia tidak memungkiri masih ada sejumlah angkutan umum yang menganggap normal penumpang menggantung di pintu. Taufik pun menyampaikan angkutan umum yang membawa penumpang melebihi kapasitas itu sebenarnya melanggar aturan.

Advertisement

Kejadian nahas yang merenggut korban jiwa itu akan menjadi evaluasi bagi Satlantas Polres Wonogiri dalam mengawasi operasional angkutan umum. “Ya, ini jadi bahan evaluasi kami. Tetapi kami tidak bisa serta-merta langsung melarang atau menindak para sopir. Kami perlu sosialisasi dulu, memberikan bimbingan kepada mereka,” ujar dia.

Taufik juga tidak menampik tingkat keselamatan angkutan umum di Kabupaten Wonogiri masih tergolong lemah. Semestinya, ada kondektur di setiap angkutan umum yang beroperasi. Kalaupun terpaksa tidak ada kondektur, sopir perlu menutup pintu bus ketika ada penumpang naik untuk meminimalkan kecelakaan.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif