by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Selasa, 30 Januari 2024 - 11:57 WIB
ESPOS.ID - Pj. Bupati Karanganayr, Timotius Suryadi, melepas keberangkatan truk pengangkut beras bantuan pemerintah, Selasa (30/1/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)
Esposin, KARANGANYAR -- Badan Urusan Logistik (Bulog) mempercepat penyaluran bantuan pangan berupa beras di Kabupaten Karanganyar. Akselerasi penyaluran bantuan tersebut sebagai upaya menekan harga beras di pasaran. Harga beras kini menembus Rp16.000 per kilogram (kg).
Pimpinan Bulog Perum Solo, Andy Nugroho, mengatakan bantuan pangan beras mulai disalurkan kepada 73.872 penerima di Karanganyar. Penyaluran tersebut merupakan tahap pertama di 2024. Masing-masing keluarga penerima manfaat (KPm) menerima bantuan beras sebesar 10 kilogram.
"Bantuan beras akan disalurkan selama senam bulan kedepan, jumlahnya 10 kg beras setiap bulan," kata dia dijumpai selepas pelepasan penyaluran bantuan pangan di rumah dinas (rumdin) bupati Karanganyar pada Selasa (30/1/2024) pagi.
Andy mengatakan bantuan beras itu untuk dikonsumsi dan bukan untuk diperjualbelikan. Bantuan ini disalurkan pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat. Selain itu juga upaya mengendalikan inflasi ditengah melonjaknya harga beras akibat dampak musim kemarau panjang.
Andy menepis percepatan penyaluran bantuan dilakukan berkaitan dengan Pemilu 2024. Bantuan ini murni disalurkan pemerintah yang merupakan kelanjutan dari pelaksanaan di tahun lalu. Di 2023, tahap pertama bantuan beras disalurkan pada Maret lalu. Jika di tahun lalu bantuan beras disalurkan dari hasil penyerapan hasil petani daerah, kali ini yang disalurkan merupakan beras impor dengan kualitas premium.
Andy memastikan ketersediaan stok beras di gudang Bulog dalam kondisi aman. Ada sebanyak 16.000 ton beras di gudang Bulog. Stok beras akan melimpah saat musim panen perdana pada Maret mendatang.
Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, berharap dengan pendistribusian bantuan beras ini dapat menguatkan masyarakat Karanganyar menjadi sejahtera, tercukupi kebutuhan pokoknya dengan baik disamping menyeimbangkan harga beras.
"Ini bentuk keseriusan Pemerintah menekan dan menjaga stabilitas harga beras," katanya.