Langganan

BPDAS Bengawan Solo Rehabilitasi 180 Ha Lahan, Warga Kebanjiran Manfaat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 1 Desember 2023 - 14:59 WIB

ESPOS.ID - Kelompok petani di Bojongoro menggarap lahan di wilayah BPDAS Bengawan Solo. (Istimewa)

Esposin, SOLO—Program rehabilitasi hutan dan lahan seluas 180 hektare oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), ternyata membawa banyak manfaat bagi masyarakat.

Seperti dijelaskan Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Bengawan Solo, Yanuar Aditya Putra, saat diwawancara Esposin, Kamis (30/11/2023). Manfaat pertama yang dirasakan masyarakat menurut dia adalah ekologinya.

Advertisement

Dengan penanaman aneka tanaman mulai dari kayu-kayuan, buah-buahan, dan tanaman semusim, ekologinya akan membaik. “Manfaat lain pencegahan erosi, longsor, dan pemenuhan sumber air. Ekosistem membaik,” ungkap dia.

Tidak sampai di situ saja, menurut Yanuar, masyarakat setempat utamanya yang tergabung dalam kelompok pengelola lahan, bisa mendapatkan manfaat ekonomi. Misalnya dari tanaman buah-buahan ketika sudah berbuah.

Advertisement

Tidak sampai di situ saja, menurut Yanuar, masyarakat setempat utamanya yang tergabung dalam kelompok pengelola lahan, bisa mendapatkan manfaat ekonomi. Misalnya dari tanaman buah-buahan ketika sudah berbuah.

“Manfaat ekonomi dari hasil penanaman buah-buahan. Tanaman buah hasilnya bisa dimanfaatkan petani, seperti mangga, alpukat, dan lain-lain,” ujar dia.

Namun, untuk masa panen tanaman buah-buahan masih lumayan lama.

Advertisement

Selain tanaman buah-buahan, Yanuar menjelaskan, petani bisa mendapatkan manfaat dari tanaman semusim yang ditanam. Tanaman semusim itu seperti jagung, kacang-kacangan, dan komoditas lain. Panen bisa segera dilakukan.

“Ada tanaman semusim seperti tanaman jagung, kacang-kacangan. Jadi hasil tanamannya bisa dipanen dalam jangka pendek,” kata dia. Sedangkan untuk jangka panjang, petani bisa mendapat manfaat dari tanaman kayu.

Manfaat lain, menurut Yanuar, adalah lembaga kelompok tani hutan yang semakin berkembang dan mandiri. Sebab dengan digelarnya pertemuan-pertemuan, bimbingan teknis, dan pelatihan-pelatihan, akan semakin maju.

Advertisement

“Lembaga kelompok tani lebih mandiri. Ini masih berproses. Jadi dari November ini, teman-teman sudah mulai menanam, mendasarkan kepada cuaca. Tapi kan hujan belum tinggi. Sudah berproses seperti penyediaan bibit,” ujar dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif