by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Kamis, 19 September 2024 - 09:41 WIB
Esposin, KARANGANYAR--Bakal Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, melakukan safari politik di wilayah Kabupaten Karanganyar pada Kamis (19/9/2024).
Mantan Kapolda Jawa Tengah itu blusukan ke Pasar Karangpandan. Berdasarkan pantauan Esposin, Ahmad Luthfi tiba di Terminal Karangpandan pukul 07.45 WIB.
Ahmada Luthfi langsung disambut hangat warga setempat dengan lantunan selawat. Luthfi kemudian menyapa satu per satu tukang ojek di sekitar terminal. Kemudian Luthfi blusukan ke Pasar Karangpandan.
Di dalam pasar, Luthfi menyapa bakul-bakul. Dia terlihat berinteraksi dengan mereka.
Di dalam pasar, Luthfi menyapa bakul-bakul. Dia terlihat berinteraksi dengan mereka.
Seperti dengan bakul daging ayam potong, Luthfi menanyakan harga daging ayam tersebut. "Pinten niki [Ini berapa] bu harganya? Normal nggih?" tanya Luthfi.
Kemudian bakul daging ayam potong menjawab, "Rp32.000 per kilogram."
Ahmad Luthfi mengatakan kunjungannya ke Pasar Karangpandan ini untuk menyerap dan memastikan kebutuhan pokok di masyarakat. Dia pun berinteraksi langsung dengan bakul dan pembeli di pasar.
"Kami lakukan pengecekan, satu terkait pasar itu sendiri, lalu sarana prasarana pasar. Yang saya lihat ada beberapa evaluasi yang perlu kita nanti tingkatkan," kata dia.
Menurut Luthfi, ada sejumlah catatan dari hasil kunjungannya ke pasar-pasar tradisional. Dia melihat perlu adanya pembenahan pasar terutama melengkapi sarana dan prasarana di dalam pasar. Seperti musala, toilet dan lain sebagainya.
Sementara terkait dengan harga komoditas pangan, Luthfi mengatakan relatif masih normal. Meskipun ada penurunan daya beli masyarakat. Kondisi inilah yang akan dibenahinya nanti.
"Semua normal, artinya mungkin daya beli dari masyarakat termasuk imbas daripada situasi, mungkin nantinya akan kita tingkatkan dari situasi pasar maupun daya beli masyarakat," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menyerap aspirasi dari pedagang pakaian di pasar Karangpandan. Sejumlah pedagang pakaian menyampaikan keluhan mereka yang kini kalah dengan pedagang online. Menurutnya persoalan ini akan diselesaikan melalui pembentukan klaster di pedagang pasar.
"Kalau disini tadi untuk pedagang yang terkikis adanya online, paling tidak harus membuat klaster sendiri, untuk bisa bersaing dengan pakaian yang menggunakan online," katanya.
Luthfi mencontohkan salah satunya membentuk klaster UMKM terkait pedagang pakaian. Jika klaster ini terwadahi, tentunya akan bisa meningkatkan pelayanan maupun tempat yang masyarakat bisa tertarik.
Sehingga, mereka bisa bersaing dengan pedagang online yang selama ini sudah berjalan. Pedagang tradisional pun akhirnya tidak mati karena kalah pelayanan. Luthfi melihat persoalan pedagang pakaian di Pasar Karangpandan salah satunya karena belum ada asosiasi, atau klaster tersendiri.
"Jadi penjual seperti pakaian, makanya mereka perlu menjadi satu. Lalu kita bina, kita salurkan kepada dinas terkait sebagai induk daripada kemajuan klaster itu. Sehingga akan lebih mudah mereka bersaing dengan online," katanya.