by Sri Sumi Handayani - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Juli 2021 - 11:31 WIB
Esposin, KARANGANYAR—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan sebagai tempat isolasi terpusat kabupaten.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, bersama rombongan mengecek kesiapan BLK Karanganyar pada Sabtu (10/7/2021). Sebagai informasi, Pemkab Karanganyar pernah menggunakan BLK Karanganyar sebagai tempat isolasi khusus tenaga kesehatan (nakes) saat awal pandemi Covid-19.
Kali ini, Pemkab akan menggunakan BLK Karanganyar sebagai tempat isolasi terpusat untuk masyarakat. “Di BLK Bangsri ini tempat cukup nyaman, udara segar. Pemandangan alam masih tersedia. Fasilitas juga memadai, utamanya air, kebersihan. Dan kami pernah memanfaatkannya satu tahun lalu untuk nakes. Nah, ini kami persiapkan untuk digunakan [lagi],” kata Bupati saat dihubungi Esposin, Sabtu (10/7/2021).
Baca Juga: Cerita RSUD Karanganyar Berburu Oksigen, Keliling Setiap Hari demi Napas Pasien
Baca Juga: Cerita RSUD Karanganyar Berburu Oksigen, Keliling Setiap Hari demi Napas Pasien
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Karanganyar itu menyampaikan BLK Karanganyar menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak dapat melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Dia mencontohkan kondisi rumah sempit sehingga masih memungkinkan orang isoman berinteraksi dengan anggota keluarga lain.
Selain itu, di rumah terdapat anggota keluarga yang sedang hamil maupun anak-anak. “Kami berupaya menekan persebaran Covid-19 lewat kontak erat keluarga. [Di Karanganyar] didominasi klaster kontak erat. Maka kami berupaya lewat tempat isolasi terpusat. Ya tapi ada kriteria tertentu. Nanti [Dinas Kesehatan] Dinkes yang akan memberikan rekomendasi melalui puskesmas setempat,” jelas dia.
Baca Juga: 5 Ibu Hamil Meninggal karena Covid-19, Dinkes Karanganyar Kampanye Tunda Kehamilan
“Ini pilihan. Kalau masyarakat merasa bisa disiplin di rumah dan isoman terjaga ya silakan. Ini [tempat isolasi terpusat] agar tidak menularkan kepada siapapun. Varian ini cukup cepat penularannya. Supaya orang di sekitar tidak tertular ya mohon keikhlasan menyehatkan diri di BLK,” tuturnya.
Ditanya hasil pengecekan hari itu, Juliyatmono menyampaikan fasilitas BLK Karanganyar sudah memadai. Dia menyebut dinas terkait harus memastikan pengorganisasian sumber daya manusia. Seperti sistem shift, pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan selama isoman di tempat isolasi terpusat, dan lain-lain.
Baca Juga: 18 Pedagang Langgar Aturan PPKM di Kawasan Kuliner Colomadu, Ini Sanksinya
Yuli, sapaan akrabnya, menyampaikan Pemkab akan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) untuk memantau tempat isolasi terpusat di BLK Karanganyar. “Kami libatkan ormas keagamaan. Kami akan bikin surat minta partisipasi membantu mengawasi, menjaga, menyemangati. Orang isoman tidak perlu kemana-mana.”
Dihubungi secara terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, menyampaikan tempat isolasi terpusat di BLK Karanganyar akan siap pekan depan. Tetapi, Purwati menyebut instansi terkait yang terlibat dapat pemenuhan kebutuhan isoman adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar.
“Kami [Dinkes] memantau kesehatan. Kami harus memantau setiap hari. Soal lama isoman nanti kan dievaluasi setiap hari. Kalau memang sudah tidak ada gejala klinis [setelah isoman dalam waktu tertentu atau minimal sepuluh hari], ya sudah selesai.”