Langganan

BKKBN dan GP Farmasi Kolaborasi Tekan Stunting di 1.000 Hari Pertama - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 7 September 2023 - 13:05 WIB

ESPOS.ID - Kepala BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih memukul gong saat membuka kegiatan pencegahan stunting di Graha Saba Buana, Kecamatan Banjarsari, Kamis (7/9/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Esposin, SOLO--Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan gabungan perusahaan (GP) Farmasi Indonesia melakukan intervensi pencegahan stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan. Langkah ini dilakukan guna mewujudkan target angka stunting di bawah 14% pada 2024.

Acara bertajuk Edukasi Pencegahan Stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan digelar di Graha Saba Buana, Kamis (7/9/2023).

Advertisement

Acara itu dihadiri oleh Kepala BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto, Sekretaris GP Farmasi Indonesia, Andreas Bayu Aji.

Turut hadir sekitar 1.000 ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang memiliki anak balita, dan kader posyandu se-Kota Solo.

Advertisement

Turut hadir sekitar 1.000 ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang memiliki anak balita, dan kader posyandu se-Kota Solo.

Gerakan Pencegahan Stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan merupakan bagian dari intervensi pemerintah dan swasta untuk menekan angka stunting atau tengkes di Tanah Air.

Berdasarkan data hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pravelensi balita stunting di Indonesia sekitar 21,6% pada 2022. Angka ini masih di atas standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO, yakni di bawah 20%.

Advertisement

Menurut Eka, pencegahan stunting erat hubungannya dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menuju generasi emas pada 2045.

Pencegahan stunting difokuskan di 1.000 hari pertama kehidupan yang menjadi periode emas perkembangan anak. Sehingga, diharapkan angka stunting turun demi mewujudkan generasi muda unggul dan berkualitas

Di Jawa Tengah, angka stunting mencapai 20,4%. "Target penurunan angka stunting secara nasional sekitar 14% pada 2024. Kalau bisa di Jawa Tengah di bawah angka itu karena merupakan wilayah penyangga," ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris Jenderal GP Farmasi Indonesia, Andreas Bayu Aji mengatakan kegiatan pencegahan stunting merupakan program kegiatan GP Farmasi Indonesia yang dilaksanakan selama dua tahun terakhir.

Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman secara komprehensif terhadap kalangan ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak balita. Anak balita juga diberi vitamin dan suplemen yang membantu perkembangan tubuh.

Kegiatan serupa telah dilakukan di tiga lokasi lain, yakni Puncak Jaya di Papua, Larantuka di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Pulau Buru, Maluku.

Advertisement

"Kami bersama pemerintah dan elemen masyarakat ingin bersama-sama memerangi stunting. Ini wujud kolaborasi kuat demi mewujudkan masa depan yang cerah bagi anak-anak," ujar dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif