by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Sabtu, 4 Juli 2020 - 04:00 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Petani asal di Dusun Semaran, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali, Parno, 60, mengaku menghabiskan Rp60.000 per hari untuk memberi pakan sapi yang kini berbobot 1,2 ton.
Parno memelihara sapi itu sejak tiga tahun lalu. Saat itu dia membeli sapi jenis metal itu seharga Rp27 juta dari seorang peternak. Bobot sapi saat ia beli masih 600 kg atau 6 kuintal.
Menjelang Hari Raya Iduladha ini, dia berniat menjual sapinya dengan harga Rp80 juta. Parno mengatakan sapi jantan itu dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban.
Tewaskan 3 Orang, Begini Kronologi Kecelakaan Truk Terguling Timpa Motor di Sragen
Tewaskan 3 Orang, Begini Kronologi Kecelakaan Truk Terguling Timpa Motor di Sragen
Parno menggemukkan sapi itu di kandang di belakang rumahnya di Mojosongo, Boyolali. Setiap hari ia memberi pakan rumput yang memang melimpah di daerahnya.
Tak hanya itu, ia juga memberi makan sapinya dengan nutrisi seperti konsentrat dan bahan lain. Setiap hari, ia mengeluarkan biaya rata-rata Rp60.000 untuk pakan bergizi itu.
Biaya perawatan sapi itu diperoleh petani asal Mojosongo, Boyolali, tersebut dari hasil penjualan susu seekor sapi perah yang ia pelihara bersama sapi metal itu.
“Memang mahal pakannya. Tapi uang buat beli pakan ini dari penjualan susu sapi perah itu,” kata Parno menunjuk sapi perah yang ia maksud.
Perempuan Berbaju Merah Muda Tertangkap Kamera Curi Uang Rp19 Juta di Pasar Legi Solo, Siapa Dia?
Selain memberikan pakan berkualitas, satu hal lagi yang dilakukan petani di Mojosongo, Boyolali, tersebut agar sapi miliknya tidak hanya gemuk, tetapi juga sehat.
Setiap hari ia selalu membawa sapinya ke rumah saudaranya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. “Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi,” ujanya.
Dia berharap sapinya bisa menarik minat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memang kerap membeli sapi kurban kepada petani di wilayah Soloraya.
Tak Hanya Lezat, Nasi Berkat Yang Dijual Warga Sukoharjo Ini Juga Bisa Jadi Obat Kangen
Namun, dia mengatakan kalau Jokowi tak berminat pun tak masalah. Petani asal Mojosongo, Boyolali, itu siap menjualnya kepada calon pembeli lain yang cocok dengan harga yang ia tawarkan.
“Sampai sekarang sudah ada empat atau lima orang yang datang ke sini. Tapi mereka hanya memotret, belum menawar,” imbuhnya.