by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Senin, 12 Agustus 2024 - 17:08 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Sejumlah atlet lanjut usia (lansia) dari Kabupaten Wonogiri meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu ajang Salatiga Master Athletic Championships (SMAC) 2024 yang digelar di Stadion Kridanggo, Salatiga, Kamis-Sabtu (8-10/8/2024).
Medali tersebut diraih pada cabang olahraga lempar lembing, lari, dan jalan cepat. Ajang kompetisi atletik itu diikuti atlet dari sembilan negara. Salah satu atlet yang juga Kepala Seksi Olahraga Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Wonogiri, Sarko, menerangkan Wonogiri mengirimkan lima atlet putra dalam ajang SMAC 2024.
Masing-masing atlet mengikuti dua nomor lomba atletik, seperti lari 100 meter dan 200 meter, lari 3.000 meter dan tolak peluru, serta jalan cepat 3.000 meter dan lempar lembing.
Pada kesempatan tersebut, tiga atlet berhasil meraih juara dan medali. Medali emas disumbangkan Sarko pada cabang olahraga lempar lembing kelompok usia 50-54 tahun. Ia berdiri di podium I setelah mencatatkan lemparan sejauh 33,93 meter.
Pada kesempatan tersebut, tiga atlet berhasil meraih juara dan medali. Medali emas disumbangkan Sarko pada cabang olahraga lempar lembing kelompok usia 50-54 tahun. Ia berdiri di podium I setelah mencatatkan lemparan sejauh 33,93 meter.
Ini sekaligus mempertahankan gelar juara I yang ia raih pada ajang yang sama tiga kali berturut-turut. Medali emas juga disumbangkan Sukimo dari cabang olahraga lari 400 meter kelompok usia 55-59 tahun.
Tak hanya itu, Sukimo menambah medali perunggu pada nomor lari 200 meter. Sementara Sitin Sutrisno menyumbangkan dua medali perunggu dari cabang olahraga jalan cepat 3.000 meter dan lari 3.000 meter.
Sarko mengaku sebenarnya tak sengaja menjadi atlet lempar lembing. Itu bermula ketika dia menjadi “kacung” anaknya yang merupakan atlet lempar lembing profesional. Sarko kerap membantu mengambil lembing anaknya saat latihan.
“Jadi setelah anak saya melempar lembing, saya yang mengambilnya. Tetapi saya kembalikan dengan cara dilempar juga. Lama-lama malah bisa lempar lembing, saya belajar secara autodidak,” ujarnya.
Lima atlet yang tergabung dalam Persatuan Atletik Master Indonesia Wonogiri itu mewakili Kontingen Wonogiri. Lima medali yang disumbangkan oleh mereka dinilai cukup baik untuk ukuran Kabupaten Wonogiri.
Hal itu sekaligus membuktikan cabang olahraga atletik berpotensi dikembangkan di Kabupaten Wonogiri karena terbukti sering menyumbangkan emas.
Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto, mengapresiasi raihan prestasi kontingen Wonogiri dalam ajang SMAC 2024. Menurutnya, mereka yang ikut dalam ajang tersebut merupakan atlet-atlet yang memang biasa menggeluti bidang tersebut hingga menjadi gaya hidup.
“Mereka itu kan sudah master ya. Cabang olahraga yang mereka ikuti memang sudah menjadi gaya hidup. Wonogiri memang sering mendapatkan medali dalam lomba atletik master. Namun, untuk kelompok umur muda, masih cukup sulit,” ujarnya.
Diberitakan Esposin, sekitar 350 atlet master dari sembilan negara (Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Pakistan, Australia, India, USA, dan Indonesia) akan berkompetisi dalam ajang SMAC 2024.
Kepala Disporapar Jateng Agung Hariyadi memberikan apresiasi dengan diselenggarakan SMAC III ini. Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, namun juga wadah untuk persaudaraan para atlet master antarnegara.
“Untuk event ke depan, dengan kerja sama yang lebih banyak lagi, semoga bisa lebih dari sembilan negara yang mengikuti. Oleh karena itu, terus tingkatkan kolaborasi dan sinergitas dengan pemerintah, swasta dan masyarakat sehingga memberikan multiplier effect terutama kesehatan,” kata Agung.