Langganan

Bergembira Bersama Koes Plus di Teras Monumen Pers Solo  - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhima Wahyu Sejati  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 30 Juni 2024 - 05:40 WIB

ESPOS.ID - Ratusan orang menikmati gelaran Live Music Monpers dengan tema Koes Plus di Teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (29/6/2024) malam. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Esposin, SOLO—Pada Sabtu (29/6/2024) teras Monumen Pers Nasional Solo disulap menjadi ruang hiburan untuk warga Solo. Lagu-lagu dari band legendaris yang karyanya tidak pernah mati itu meramaikan suasana malam Minggu.

Melalui  ajang Live Music Monpers yang sudah berjalan sejak 2022 lalu itu, para penggemar Koes Plus dibuat kegirangan. Lagu-lagu dari band yang terbentuk pada 1968 itu dibawakan oleh grup musik Kidung Riang untuk dinikmati kembali.

Advertisement

Kidung Riang membawakan lagu-lagu hits Koes Plus bahkan dari album debutan garapan Tonny Koeswoyo yakni Dheg Dheg Plas. Salah satu lagu dari album fenomenal yang terjual jutaan keping itu, berjudul Derita, dibawakan dengan sedikit kekinian, namun nuansa musiknya masih sangat plus. 

Album Dheg Dheg Plas yang rilis 1969 menjadi penanda kebebasan bermusik musisi tanah air untuk mereplika genre barat, setelah sebelumnya dilarang Soekarno. Tidak heran, lagu-lagu Koes Plus punya sentuhan yang unik dipengaruhi musik The Beatles, Bee Gees, sampai Everly Brothers.

Advertisement

Album Dheg Dheg Plas yang rilis 1969 menjadi penanda kebebasan bermusik musisi tanah air untuk mereplika genre barat, setelah sebelumnya dilarang Soekarno. Tidak heran, lagu-lagu Koes Plus punya sentuhan yang unik dipengaruhi musik The Beatles, Bee Gees, sampai Everly Brothers.

Seperti lagu Layang-Layang dan Oh Kasihan yang dibawakan malam itu, tidak kurang-kurangnya memancing penonton untuk bernyanyi bersama. Meski sudah satu jam lebih, sang vokalis tidak kenal ampun terus menyambung lagu tanpa istirahat.

Tidak melulu mereplika konsep musik Rock n Roll ala Barat, Koes Plus juga mengadopsi genre musik lokal seperti keroncong ke dalam aransemen lagunya. Aransemen yang sama persis dibawakan oleh Kidung Riang lewat lagu Siapa Bilang dan Kr. Cincin.

Advertisement

Goyangan mereka mirip senam Poco-Poco, sudah asyik menyehatkan pula. Apalagi diiringi iringan lagu Mengapa dan Amelia yang bergenre Pop Melayu yang aransemenya mirip Dangdut hari ini. 

Koes Plus adalah band serba bisa. Tidak hanya Pop Melayu, namun juga lagu-lagu Pop Jawa yang juga dibawakan malam itu semakin menggoyang Teras Monumen Pers Solo. Kidung Riang kini membawakan lagu berbahasa Jawa seperti Ojo Podo Nelongso, Pak Tani, dan Kripik Tempe.

Lirik dari lagu itu banyak menggambarkan hidup orang kampung yang sederhana tapi bahagia. Bait syairnya pun terinspirasi keseharian petani serta suasana perdesaan. Pantas saja, lagu itu mudah diingat penonton Live Music Monpers.

Advertisement

Rasa kebersamaan penggemar Koes Plus malam itu terasa ketika mereka akhirnya kompak bernyanyi bersama. Terutama lagu Andaikan Kau Datang dan Why Do You Love Me mulai didendangkan, suara nyanyi penonton bergema. Dua lagu yang masih populer hingga kini itu memecah malam di Museum Monumen Pers Nasional. 

Selama dua jam lebih penampilan Kidung Riang di Teras Monpers itu, tidak cukup membawakan semua lagu Koes Plus. Tidak cukup pula memuaskan penggemar fanatik yang ada di Solo.

Salah seorang penggemar Koes Plus asal Serangan, Solo, Gunawan, 46 menghayati setiap lagu yang dibawakan malam itu. Setiap lagu dirinya ikut bernyanyi, tidak jarang asyik bergoyang sendiri.

Advertisement

Gunawan terhibur. Dirinya selalu hadir setiap kali ada Koes Plus-an. Bahkan rutin datang sejak pertama kali ada Koes Plus-an di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo. Meski kini sudah tutup, Gunawan masih rutin ke tempat lain.

“Seneng, bagus, karena saya penggemar berat Koes Plus, saya nonton terus, setelah THR tutup, sekarang nontonnya di Colomadu [Karanganyar] setiap Selasa malam,” kata dia kepada Esposin, Sabtu. Gunawan datang sejak pukul 19.00 WIB bersama istri.

Kasubag Umum Monumen Pers Nasional, Kuncoro Mahendro Suryo mengaku kaget dengan antusias ratusan warga yang hadir menyaksikan pagelaran tersebut. Menurutnya penggemar Koes Plus di Kota Bengawan memang sangat banyak.

“Memang ini kami menampilkan musik Koes Plus ini berdasarkan masukan dari para penggemar musik di Kota Solo melalui media sosial. Ini kami tampilkan malam ini, ternyata antusiasnya luar biasa,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Yoyok itu mengatakan melalui gelaran live musik tersebut, dirinya ingin memperkenalkan dan mendekatkan warga dengan museum Monumen Pers Nasional. Dia ingin minat warga terhadap museum semakin tinggi.



Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif