Langganan

BENCANA SRAGEN : Kandang Ambruk, 2.500 Ekor Ayam Mati - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 19 Januari 2017 - 21:15 WIB

ESPOS.ID - Ribuan ekor ayam milik Suharno, 38, tercecer di pekarangan dekat kandang yang ambruk di Dukuh Parang RT 005, Desa Geneng, Kecamatan Miri, Sragen, Kamis (19/1/2017). (Istimewa/Prihatin Yudo T.)

Bencana Sragen, sekitar 2.600 ekor ayam mati setelah kandangnya ambruk.

Esposin, SRAGEN -- Sebanyak 2.500 ekor ayam potong dari 5.500 ekor ayam potong di kandang ayam milik Suharno, 38, di Dukuh Parang, RT 005, Desa Geneng, Kecamatan Miri, Sragen, mati tertimpa reruntuhan bangunan kandang yang ambruk, Kamis (19/1/2017) dini hari.

Advertisement

Kerugian akibat musibah itu diperkirakan mencapai Rp150 juta. Camat Miri, Agus Winarno, saat dihubungi Esposin, Kamis siang, mengatakan peristiwa ambruknya kandang itu terjadi pada pukul 00.40 WIB.

Dia menjelaskan kandang itu sebenarnya milik Riyanto, 43, pengusaha ayam asal Dukuh Tileng RT 010, Desa Kaloran, Gemolong. Kandang itu disewa Suharno senilai Rp3 juta per bulan.

“Saat kejadian memang sempat ada angin tetapi tidak seperti lisus. Karena usia bangunan kandang sudah sembilan tahun, sebagian pilar bambunya rapuh dan ambruk rata dengan tanah. Kandang itu berkapasitas 6.000 ekor ayam tetapi hanya diisi 5.500 ekor ayam oleh Suharno. Nah, sebanyak 2.500 ekor di antaranya mati tertimpa reruntuhan bangunan kandang,” ujar Camat.

Advertisement

Dia menjelaskan kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta yang terdiri atas kerugian kandang senilai Rp100 juta yang dialami Riyanto dan kerugian ayam mati Rp50 juta yang dialami Suharno. Dia mengatakan usia ayam itu sudah 29 hari.

“Rencananya mau dipanen hari ini atau maksimal Jumat [20/1/2017] tetapi keburu ambruk dulu. Karena sewa, jadi Suharno tak berkewajiban memperbaiki kandang,” tambahnya diamini Danramil Miri Kapten (Inf) Prihatin Yudo Triwibowo.

Yudo menambahkan tidak ada korban jiwa manusia dalam musibah itu. Saat kejadian penjaga tidak berada di kandang tetapi di rumahnya di kebun sebelah.

Advertisement

“Kandang itu tahu-tahu roboh. Kami sudah memerintahkan bintara pembina desa [babinsa] untuk ikut mendata dampak dan akibat ambruknya kandang ayam itu,” tuturnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif