by Afifa Enggar Wulandari - Espos.id Solopos - Selasa, 28 Juni 2022 - 15:43 WIB
Esposin, SOLO -- Pedagang minyak goreng atau migor curah di Pasar Legi, Solo, belum menerapkan kebijakan beli migor wajib pakai aplikasi PeduliLindungi. Mereka juga belum mendapatkan sosialisasi petunjuk teknis yang jelas dan resmi untuk menerapkan kebijakan tersebut.
Sesuai informasi dari pemerintah pusat, jual-beli migor curah di tingkat pengecer pakai PeduliLindungi diuji coba mulai Senin (27/6/2022) lalu. Berdasarkan pantauan Esposin, Selasa (28/6/2022), di dua lokasi penjualan minyak curah Pasar Legi Solo, belum ada barcode PeduliLindungi di pintu toko atau pun bagian dalam toko.
Pegawai Kantor CV Sendang Makmur di Pasar Legi Solo, Arista Fajar, mengatakan kebijakan beli migor pakai PeduliLindungi tersebut menyulitkan pembeli yang tidak semuanya bisa menggunakan gawai. Bahkan pembeli yang sudah berusia lansia bisa jadi malah tak punya gawai.
CV mereka berlokasi di kawasan pasar tradisional. Sementara pembeli khususnya dari usia tua, bisa jadi tak membawa gawai saat ke pasar. “Kan yang beli enggak semua punya HP apalagi yang sudah berusia [lansia] kan mereka belum tentu bisa dan bawa pakai HP,” tuturnya saat ditemui Esposin di kantornya, Selasa (28/6/2022).
CV mereka berlokasi di kawasan pasar tradisional. Sementara pembeli khususnya dari usia tua, bisa jadi tak membawa gawai saat ke pasar. “Kan yang beli enggak semua punya HP apalagi yang sudah berusia [lansia] kan mereka belum tentu bisa dan bawa pakai HP,” tuturnya saat ditemui Esposin di kantornya, Selasa (28/6/2022).
Saat ini, tokonya masih menerapkan pembelian maksimal 10 liter per Nomor Induk Keluarga (NIK). Pembeli bisa datang ke toko, menunjukkan kartu identitas, dan petugas akan mencatat dan menginput nomor identitas mereka.
Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi, Bakul Boyolali: Ribet!
Ia pernah menemukan beberapa pembeli yang takut membeberkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP)-nya mengingat banyaknya penipuan pinjaman online. Para pembeli takut data identitas mereka bocor.
Baca Juga: Tak Punya PeduliLindungi Beli Minyak Goreng Bisa Pakai NIK, Ini Caranya
Suprapti, salah satu pembeli migor curah di Pasar Legi Solo mengatakan kebijakan beli migor curah wajib pakai PeduliLindungi sangat merepotkan. Menurutnya, tak semua orang mempunyai gawai untuk men-scan barcode.
“Halah ya ribet. Apa semuanya itu punya handphone? Kan tidak,” jelasnya saat diwawancarai Esposin di depan CV Surabaya, Selasa (28/6/2022).
Setelah membeli minyak, Prapti bercerita ia belum melihat adanya penggunaan aplikasi PeduliLindungi di CV Surabaya. “Kalau di sini belum. Cuma pakai KTP, itu sudah lama. Habis Lebaran seingat saya sudah, fotokopi saja tapi,” jelasnya.
Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi Mulai 27 Juni, Caranya?
Bila kebijakan tersebut diterapkan, ia merasa kasihan kepada para pembeli yang usianya tua. Sementara minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok rumah tangga dan usaha makanan. “Ya kasihan ta. Namanya bahan pokok juga. Belum tentu lagi punya handphone,” imbuhnya.
Pemilik CV Surabaya belum bisa dimintai keterangan karena tak ada di toko. Namun, berdasarkan pantauan Esposin, belum ada barcode PeduliLindungi tersedia di sana.