Langganan

Begini Kisah Pemdes Gaum Tasikmadu Sulap Bekas Pasar yang Horor Jadi Pusat Kuliner Ciamik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sri Sumi Handayani  - Espos.id Solopos  -  Senin, 16 November 2020 - 20:00 WIB

ESPOS.ID - Taman di Pasar Gaum Garden Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar. (Solopos.com/Sri Sumi Handayani)

Esposin, KARANGANYAR – Lahan bekas pasar di Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupatan Karanganyar yang mangkrak selama belasan tahun kini disulap menjadi pusat kuliner. Tempat yang diberi nama Pasar Gaum Garden itu kini dibangun sebagai tempat tongkrongan yang Instagramable.

Esposin ingat jelas lokasi di sudut lampu lalu lintas itu kumuh, mangkrak, penuh ilalang, semak rimbun, dan gelap saat malam hari. Dulu hanya ada beberapa orang berjualan di kios dan tepi jalan.

Advertisement

Kini, tempat itu telah disulap menjadi sangat berbeda. Esposin sempat pangling saat masuk ke area tersebut.

Miliaran Semut Teror Warga Banyumas Gegara Gerajen 3 Tahun Lalu

Bangunan yang semula mangkrak itu menjadi tertata, bersih, rapi, dan cantik. Kesan yang didapatkan tenang, teduh, dan nyaman, jauh dari kesan mangkrak dan menakutkan.

Pemerintah Desa Gaum membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Usaha Pratama untuk mengembangkan kawasan itu menjadi pusat kuliner, tempat menongkrong, dan wisata foto.

Advertisement

Kepala Desa Gaum, Edi Susanto, mengaku malu melihat kondisi bekas pasar itu kumuh dan mangkrak. Padahal lokasi itu muka desa dan tidak jauh dari perkotaan.

"Pasar mangkrak selama 15 tahun, tidak ada aktivitas. Padahal itu muka desa. Mangkrak, kotor, alang-alang tinggi, kumuh, kamar mandi jorok. Ini kami perbaiki dibikin wisata kuliner dan tempat menongkrong. Dulu tempat uka-uka sekarang jadi tempat menongkrong. Suasana tenang, harga terjangkau, tetapi penampilan resto," kata Edi saat berbincang dengan Esposin melalui sambungan telepon, Minggu (15/11/2020).

Buntut Kerumunan di Hajatan, Polri Segera Panggil Habib Rizieq hingga Anies Baswedan

Revitalisasi

Edi menceritakan Desa Gaum mengucurkan Rp40 juta untuk merevitalisasi bangunan pasar dan lingkungan seluas 4.000 meter persegi. Pekerjaan fisik dan penataan kawasan dilakukan selama empat bulan. Edi mengaku puas karena aset desa itu kini bisa dimanfaatkan sebagai pemberdayaan masyarakat.

Advertisement

"Sejalan dengan program memajukan UKM Gaum. Kami awali dari menghidupkan aset desa. Dulu pasar kini pusat kuliner. Ada pedagang pasar masih berjualan dan tidak dipindah. Penjual kuliner diprioritaskan warga Gaum untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat," ungkapnya.

Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19

Ketua BUM Desa Usaha Pratama, Isnine Solihin, menyampaikan penataan kawasan itu melibatkan organisasi kepemudaan, karang taruna, paguyuban UKM di Desa Gaum, dan lain-lain. Mereka berpikir bagaimana wilayah dekat perkotaan bisa memiliki tempat senyaman wilayah pegunungan. Seperti disampaikan Edi, penataan kawasan tersebut difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Gaum.

"Dulu tempat uka-uka dan tidak produktif. Kebon angker di wilayah urban, dekat kota kabupaten. Wajah perkotaan. Kami revitalisasi pertengahan Juli. Masih tetap pasar tetapi karakter berbeda. Ini lebih kekinian," kata Isnine saat berbincang dengan wartawan di lokasi, Minggu (15/11/2020).

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif