Langganan

Baru Dibersihkan, Vandalisme di JPO Manahan Menjamur Lagi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 23 Juli 2024 - 15:52 WIB

ESPOS.ID - Kondisi JPO Manahan yang dipenuhi vandalisme, Selasa (23/7/2024). Pada awal Juli 2024, vandalisme telah dibersihkan, namun kini menjamur lagi. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Esposin, SOLO- Jembatan penyeberangan orang (JPO) Manahan yang berdiri melintang di atas rel kereta api dan menghubungkan Jl Sam Ratulangi, Kampung Gremet, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo dan Jl Hasanuddin, Kampung Badran, Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo, mulai dipenuhi vandalisme lagi.

Pantauan Esposin di JPO Manahan pada Selasa (23/7/2024) sekitar pukul 09.30 WIB – 10.30. WIB, tampak di beberapa bagian pada atap JPO Manahan terdapat vandalisme berupa tulisan-tulisan yang tidak terbaca.

Advertisement

Padahal, atap yang berbahan tensile membrane dan berwarna putih itu masih tampak sisa-sisa vandalisme yang sebelumnya telah dihapus. Namun kini bermunculan lagi dengan bentuk yang lebih besar dengan cat berwarna biru.

Tak hanya bagian atapnya, pada bagian pembatas kanan dan kiri pun juga tidak luput dari perbuatan para vandal. Seperti halnya pada atap, bagian pembatas itu juga dicoret-coret dengan cat berwarna merah, putih, dan biru, yang mengganggu pemandangan serta kenyamanan JPO Manahan.

Advertisement

Tak hanya bagian atapnya, pada bagian pembatas kanan dan kiri pun juga tidak luput dari perbuatan para vandal. Seperti halnya pada atap, bagian pembatas itu juga dicoret-coret dengan cat berwarna merah, putih, dan biru, yang mengganggu pemandangan serta kenyamanan JPO Manahan.

Selain itu, di bagian lantai JPO Manahan juga tampak sampah puntung rokok yang tercecer tak karuan. Padahal, di bagian pintu masuk JPO Manahan telah terpasang rambu-rambu yang berisi informasi siapa saja yang boleh masuk dan apa saja yang tidak boleh dilakukan selama menyeberangi JPO Manahan.

Pada rambu jelas bahwa JPO Manahan diperuntukkan bagi pejalan kaki dan pesepeda. Sementara, yang tidak boleh dilakukan selama menyeberang di antaranya, merokok, membawa kendaraan bermotor, bersenang-senang atau bersantai ria, serta berjualan di JPO Manahan.

Advertisement

Salah satunya ialah warga Kampung Badran, Darni, 64. Ia menuntun sepedanya dengan membawa serta dua rantang yang disangkutkan di bagian depan sepeda melalui jalur tengah yang berukuran lebih kurang 15 sentimeter yang dikhususkan bagi roda sepeda.

Kapada Esposin, Darni mengaku setiap hari memanfaatkan JPO Manahan untuk mengantar makanan kepada cucunya di Kampung Gremet. “Setiap pukul 10.00 WIB, saya pasti menyeberang lewat sini. Sekalian olahraga juga,” kata dia saat berbincang dengan Esposin di lokasi, Selasa (23/7/2024).

Sebelum adanya JPO Manahan, lanjut dia, jika hendak mengantar makanan buat cucu kesayangannya itu ada dua jalur yang biasa digunakannya, yakni menyeberang rel begitu saja yang sangat membahayakannya serta terkadang harus memutar dengan sangat jauh melalui penyeberangan di area Pasar Nongko.

Advertisement

Saat disinggung perihal vandalisme, ia mengaku terganggu dengan coretan-coretan tak bernilai itu. “Eman-eman, padahal sudah bagus, bersih warna putih gini. Tapi kerjaan anak-anak nakal, malah jadi gitu,” kata dia sembari menunjuk beberapa coretan yang ada di sekitarnya.

Selain memanfaatkan JPO Manahan untuk mengantar makanan kepada cucunya, Darni juga mengaku memanfaatkannya untuk olahraga tiap Minggu pagi.

“Setiap Minggu, saya naik dan turun di sini sebanyak tiga atau empat kali untuk olahraga cari keringat. Katanya, orang tua kan harus olahraga. Dan saya berharap coretan ini bisa dihapuslah dan gak ada lagi yang mencorat-coret, biar sama-sama nyaman,” pungkasnya.

Advertisement

Hal serupa juga disampaikan oleh warga Kampung Badran, Suparto, 76. Ia pun kerap memanfaatkan JPO Manahan itu setidaknya tiga kali dalam sepekan, ketika Suparto hendak menemui adiknya.

“Sebenarnya ini [tangga JPO Manahan] terlalu tinggi, bikin ndredeg. Tapi ya gak apa-apa, yang penting aman pas nyeberang,” kata dia saat berbincang dengan Esposin di lokasi, Selasa (23/7/2024).

Dia pun berharap agar vandalisme yang mengganggu kenyamanannya ketika melintasi JPO Manahan itu segera dihapuskan.

Sebelumnya, Tim Gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah membersihkan vandalisme di JPO Manahan pada Selasa (2/7/2024) lalu. Dan sebagai upaya untuk menghindari terulang lagi vadalisme, Satpol PP juga berharap pengelola JPO Manahan untuk menyediakan kamera closed circuit television (CCTV).

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif