by Sri Sumi Handayani - Espos.id Solopos - Senin, 13 September 2021 - 18:26 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Ambarwati, 25, nekat berangkat dari rumahnya di Sragen demi mengikuti ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK di SMKN 2 Karanganyar, Senin (13/9/2021).
Padahal delapan jam sebelumnya ia baru saja melahirkan anak laki-laki pertamanya. Warga Kalijambe, Sragen, itu mendapatkan jadwal ujian PPPK pada hari pertama pukul 13.00 WIB hingga 16.50 WIB.
“Saya melahirkan anak pertama, laki-laki, tadi pagi pukul 04.55 WIB di tempat bidan. Saya bilang ke bidan mau ujian PPPK. Bidannya mendukung, mengizinkan, enggak apa-apa berangkat ujian. Katanya saya sehat dan kuat, semangat. Udah bismillah. Tapi aku pucat banget,” kata Ambar sembari menutup muka saat sejumlah rekan media berusaha memotretnya.
Baca Juga: Ujian PPPK Karanganyar Bareng Hari Pertama PTM Takkan Saling Ganggu
Ambar melahirkan anak laki-laki dengan berat 3,6 kilogram dan panjang 43 sentimeter (cm). Ia melahirkan secara normal. Ambar datang ke lokasi ujian PPPK di SMKN 2 Karanganyar didampingi suaminya, Indra Wiyanto, 26.
Pasangan suami istri itu berangkat dari rumah pukul 11.00 WIB karena Ambar harus sudah sampai di lokasi ujian satu jam sebelum, yakni pukul 12.00 WIB. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di salah satu SMA Kecamatan Karanggede, Boyolali, itu melamar lowongan PPPK guru di SMAN 1 Colomadu.
Baca Juga: Ujian PPPK Karanganyar Dimulai Hari Ini, Ratusan Peserta Dites Antigen
Ambar mengaku sudah mempersiapkan ujian PPPK guru Karanganyar itu sejak usia kehamilannya tujuh bulan hingga delapan bulan. Terpisah, suami Ambarwati, Indra Wiyanto, 26, mengatakan hari perkiraan lahir (HPL) istrinya maju dari rencana Kamis (23/9/2021) menjadi Senin (13/9/2021).
Indra menyampaikan sempat terpikir agar istrinya mengikuti ujian susulan PPPK. “Saya telepon help desk, seumpama enggak bisa ikut ujian hari ini apakah bisa ikut susulan tahap II. Tapi kan kami berpikir belum tahu ada lowongan di sekolah terdekat [dengan rumah] atau tidak. Makanya ya sudah ini berangkat. Buat cari pengalaman kalau belum lolos,” ujar guru SMK Tunas Harapan Plupuh, Sragen, itu.
Baca Juga: Hari Pertama PTM Jadi Momen Pelajar Karanganyar Kenalan Sama Guru dan Teman
Sawaldi menuturkan sudah meminta konfirmasi kepada peserta bersangkutan perihal kondisi kesehatannya saat ujian. “Saya taren [menawarkan] kepada yang bersangkutan. Kalau tidak kuat, kami usulkan mengikuti ujian susulan. Cukup melampirkan surat keterangan dari rumah sakit atau lokasi bersalin. Tapi beliau mengatakan kuat. Saya cek ke ruangan, bilang kuat dan tidak akan pingsan,” tutur Sawaldi saat dihubungi Esposin, Senin.
Diberitakan sebelumnya, jumlah pelamar PPPK guru 1.952 orang. Padahal pemerintah hanya membuka 1.633 formasi PPPK guru. Ujian seleksi PPPK Karanganyar dilaksanakan di tiga sekolah menengah, yakni SMAN 1 Karanganyar, SMKN 1 Karanganyar, dan SMKN 2 Karanganyar. Seleksi selama tiga hari pada Senin-Rabu (13-15/9/2021).