Langganan

Banyak Dilirik Investor, Ini Bocoran Konsep "Solo Baru" di Sragen Timur - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu Muh Khodiq Duhri  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 26 November 2021 - 15:54 WIB

ESPOS.ID - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kanan) bersama adiknya Untung Wibowo Sukowati berfoto di depan gerbang tol Sragen Timur, Desa Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Jumat (12/3/2021). (Istimewa-dok. Bupati Sragen)

Esposin, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab Sragen) menunjukkan keseriusannya untuk membangun kawasan industri dan kota baru yang berada tak jauh dari gerbang tol Trans Jawa di Sambungmacan.

Advertisement

Sebagai bentuk keseriusan itu, Pemkab Sragen telah merevisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sragen pada 2019 lalu. Untuk merealisasikan perluasan kawasan kota baru, Pemkab Sragen telah mengubah status lahan dari zona pertanian menjadi kawasan industri dan kota mandiri.

Baca Juga: Ingin Bangun Pabrik Alas Kaki, 2 Investor Korsel Cari Lahan di Sragen

Advertisement

Baca Juga: Ingin Bangun Pabrik Alas Kaki, 2 Investor Korsel Cari Lahan di Sragen

Sejak ada Gerbang Tol Sambungmacan, perekonomian Sambungmacan dan Gondang tumbuh. Belakangan muncul tiga pabrik berskala besar, yakni pabrik herbel dan pabrik tebu. Di jalur itu juga ada dua unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), yakni di Tunjungan dan Jatisumo.

Selain itu juga muncul empat minimarket modern. Ada juga stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE). Pertokoan dan warung-warung juga tumbuh.

Advertisement

Baca Juga: Pemkab Undang Investor Bangun Kota Baru di Sragen, Seperti Apa?

Terkait kabar tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, menyampaikan kawasan Sambungmacan-Gondang berpotensi menjadi lokasi investasi. Ini karena wilayah ini berdekatan dengan exit tol Sambungmacan.

Dia mengatakan dalam rencana detail tata ruang (RDTR) pun kawasan Sambungmacan-Gondang akan dijadikan Kota Mandiri dengan luas area 1.300 hektare. Konsep Kota Mandiri di Sambungmacan-Gondang akan dibuat seperti Solo Baru yang ada di Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement
Baca Juga: Ingin Bangun Pabrik Alas Kaki, 2 Investor Korsel Cari Lahan di Sragen

“Kami hanya menyiapkan tata ruangnya. Untuk pembangunan dan pengembangan diserahkan kepada investor atau pihak ketiga. Dalam konsep kota mandiri itu, Sambungmacan itu memungkinkan tumbuhnya mal, pertokoan, pusat bisnis, perumahan, dan seterusnya,” ujar Tugiyono, Kamis (25/11/2021).

Konsep detail mengenai pengembangan Kota Mandiri akan diserahkan kepada investor yang akan menanamkan modal. “Selama ini belum ada yang melirik untuk pengembangan kota mandiri, tetapi lebih banyak ke arah industri,” jelasnya.

Advertisement
Pada tahun ini, DPUPR Sragen masih menyiapkan rencana detail tata ruang (RDTR). Bila RDTR diterbitkan, DPMPTSP Sragen bakal menawarkan pembangunan kawasan industri dan kota mandiri kepada investor melalui aplikasi Sistem Informasi Peluang Investasi (Sipelangi) di Sragen.

Baca Juga: APBD Sragen 2022 Disahkan, Minus Rp229,4 Miliar

Hingga kini, lahan seluas sekitar 1.300 hektare itu masih dikuasai oleh warga. Investor bisa menguasai lahan itu setelah membayar ganti rugi kepada warga. Selanjutnya, investor akan menyiapkan desain untuk membangun kawasan industri dan kota mandiri tersebut.

Seperti diberitakan, dua investor dari Korea Selatan (Korsel) berniat untuk investasi di Kabupaten Sragen. Mereka sedang mencari lahan seluas sampai 50 hektare untuk pembuatan pabrik alas kaki di Bumi Sukowati ini.

Informasi itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Gedung DPRD Sragen, Kamis (25/11/2021) sore. “PMA [penanaman modal asing] itu bisa masuk tentu di daerah-daerah yang betul-betul kondusif. Konteks kondusif itu artinya ya kondusif pada harga tanahnya, kondusif warganya, kondusif sosial politiknya, dan seterusnya."

Baca Juga: Investor Asia, China, dan Australia Lirik UMKM Sragen

"Mudah-mudahan dua investor Korea Selatan itu bisa menemukan lahan. Mereka sudah on the way ke Sragen. PMA itu bisa menyerap tenaga kerja banyak,” katanya.

Bupati yang akrab disapa Yuni ini menerangkan Sragen sudah memiliki Perda RTRW sehingga, dalam pemilihan lahan untuk investasi tinggal melihat pada global positioning system (GPS) daerah.

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif
HEADLINE Solopos KPU Klaten Tetapkan DPT Pilkada, Jumlah Pemilih Meningkat Dibandingkan Pemilu 9 menit lalu

HEADLINE Solopos Gilga Sahid-Happy Asmara Manggung di Alun-alun Klaten Malam Ini, Nonton Gratis! 48 menit lalu

HEADLINE Solopos Video Kelompok Pemuda Diduga Tawuran di Jalan Solo-Semarang Boyolali Bikin Cemas Masyarakat 58 menit lalu

HEADLINE Solopos Kejari Dalami Perkara Gratifikasi Camat Ngargoyoso di Kasus Korupsi BUMDes Berjo 1 jam lalu

HEADLINE Solopos Siswa Tuna Rungu di SLBN Sragen Raih Emas di FLS2N PDBK 2024 1 jam lalu

HEADLINE Solopos Gandeng Hipmi, Pemkot Solo Pertemukan Pelaku UMKM dengan Pengusaha Besar 1 jam lalu

HEADLINE Solopos Debit Air Berkurang, Ratusan Ikan di Karamba Kali Guyangan Boyolali Mati 3 jam lalu