by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Kamis, 16 November 2023 - 16:16 WIB
Esposin, BOYOLALI -- DPC PDIP Boyolali memberikan pernyataan resmi membantah tudingan dalam video viral curhatan seorang perempuan yang berseragam aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Boyolali yang menyebut-nyebut ada arahan untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo pada 2024.
Perempuan dalam video itu juga menyebut soal adanya penggalangan iuran dari ASN untuk mendanai pemenangan tersebut, yang juga dibantah oleh DPC PDIP Boyolali.
Dalam video viral tersebut, seorang perempuan yang diduga ASN Boyolali mengatakan Bupati Boyolali memberikan instruksi ke seluruh ASN untuk memenangkan PDIP dan Ganjar.
Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma DH, dalam konferensi pers di Kantor DPC PDIP Boyolali, Kamis (16/11/2023), mengatakan berita yang santer terkait video viral ASN tersebut membuat pihaknya tidak nyaman. Susetya mengaku mengetahui video tersebut dari media sosial TikTok.
Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma DH, dalam konferensi pers di Kantor DPC PDIP Boyolali, Kamis (16/11/2023), mengatakan berita yang santer terkait video viral ASN tersebut membuat pihaknya tidak nyaman. Susetya mengaku mengetahui video tersebut dari media sosial TikTok.
“Secara jelas dan gamblang, saya menyampaikan bahwasanya kami dari fungsionaris DPC PDI Perjuangan Boyolali tidak pernah menyampaikan atau menyuruh kepada jaringan ASN untuk melakukan suatu kegiatan, terutama untuk pengumpulan dana yang endingnya untuk pemenangan dalam event politik. Jadi itu tidak pernah kami lakukan,” kata dia kepada wartawan.
Susetya mengaku mencermati isi video, cara bicara, logat, dan gaya orang yang berbicara dalam video tersebut dan dengan tegas ia menyatakan DPC PDIP Boyolali menyangsikan keaslian video tersebut.
Ia meyakini video viral tentang ASN Boyolali yang menyebut soal pengarahan untuk memenangkan PDIP dan Ganjar tersebut settingan karena seolah perempuan yang berbicara tersebut dituntun. Selain itu, perempuan tersebut juga tidak memperlihatkan wajahnya.
Ia kembali menegaskan DPC PDIP tidak pernah memerintahkan apalagi berkoordinasi, berkomunikasi dengan ASN seperti yang dituduhkan dalam video viral curhatan perempuan yang diduga ASN Boyolali itu.
“Coba juga panjenengan lihat dengan seksama, apakah itu ASN Boyolali? Kalau saya berpikiran, ketika golek baju, emblem, itu mudah. Tentunya, kami juga akan mencari [orang di dalam video]. Namun, fokus kami untuk saat ini hanya satu, pemenangan untuk meraih target dari DPC. Sementara konsentrasi kami di situ,” kata dia.
Susetya juag mengatakan belum berpikir untuk mengambil langkah hukum dengan membuat pelaporan ke polisi terkait video viral tersebut. Yang ia pikirkan yaitu berkoordinasi dengan jajaran struktural, PAC, ranting, anak ranting, dan sukarelawan politik.
Dengan isu-isu yang beredar di lapangan, Susetya merasa harus menguatkan jajarannya dan menanamkan bahwa PDI Perjuangan tidak seperti itu. Lebih lanjut dia menilai wajar apabila sebagai partai besar tentu ada pihak-pihak yang ingin menumbangkan.
"Kami tidak menuduh. Tapi kami sebagai partai besar, ketika kami besar pasti ada yang ingin menumbangkan. Pohon yang besar kan berarti halangannya juga banyak, ada angin, ingin ngebrukke [menumbangkan],” jelas dia.
Sudah menjadi tugasnya sebagai fungsionaris untuk memperkuat akar-akar DPC PDIP Boyolali.