by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 12 Februari 2017 - 12:40 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Jalan poros desa di beberapa wilayah Kecamatan Kemusu mengalami erosi dan terancam longsor setelah kawasan tersebut tergenang luapan Sungai Serang dan Waduk Kedung Ombo selama hampir lima hari, pekan lalu.
Berdasarkan informasi yang diterima Esposin, luapan air yang menggenangi beberapa desa di Kemusu seperti Klewor, Bawu, Sarimulyo, Kedungmulyo, dan Genengsari, berangsur-angsur surut sejak tiga hari lalu. Selain merusak jembatan gantung Bawu, genangan juga berdampak pada kerusakan infrastruktur lain.
“Ya, ada beberapa jalan poros desa tepatnya di Watugede dan Sarimulyo yang mengalami erosi, ambles, dan warga khawatir berpotensi longsor,” kata Camat Kemusu, Supana, saat berbincang dengan Esposin, Sabtu (11/2/2017).
“Ya, ada beberapa jalan poros desa tepatnya di Watugede dan Sarimulyo yang mengalami erosi, ambles, dan warga khawatir berpotensi longsor,” kata Camat Kemusu, Supana, saat berbincang dengan Esposin, Sabtu (11/2/2017).
Saat ini warga terdampak banjir Kemusu masih bergotong-royong membersihkan lingkungan dari sampah-sampah yang terbawa arus saat banjir pekan lalu. “Kemudian di Watugede dan Sarimulyo itu warga juga bergotong-royong memperbaiki jalan poros desa yang erosi. Jalan diuruk supaya tidak semakin ambles,” ujar dia.
Supana menjelaskan puluhan warga yang sempat mengungsi pekan lalu sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun demikian, warga masih waswas akan terjadi banjir susulan lantaran curah hujan masih cukup tinggi. “Harap-harap cemas semoga tidak ada lagi luapan seperti kemarin.”
Saat ini, jembatan gantung Bawu sudah tidak lagi terendam. Namun, warga tetap harus berhati-hati saat melintas mengingat ada enam tali sling atau tali baja jembatan yang putus karena banjir. Mereka masih menunggu perbaikan dari Dinas PUPR Boyolali.
Sebelumnya, warga Kemusu berharap jembatan gantung Bawu yang menjadi satu-satunya penghubung terdekat Desa Klewor-Desa Bawu segera diperbaiki bahkan dibangun kembali secara permanen. Kepala Desa (Kades) Klewor, Parji, menyampaikan jembatan sepanjang hampir 35 meter itu selama ini hanya bisa diakses pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
“Harapannya bisa dibangun permanen menjadi lebih layak tidak hanya untuk pejalan kaki dan pengendara motor tetapi juga mobil,” kata Parji.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR, Nyoto Widodo, menyampaikan Dinas PUPR akan memperbaiki kerusakan Jembatan gantung Bawu di Kemusu. Namun, untuk membangun kembali jembatan menjadi jembatan permanen, Nyoto menilai hal itu belum memungkinkan.
“Karena masuk wilayah lintas sungai, harus izin dengan Balai Besar Wilayah Sungai [Pemali Juwana]. Anggarannya tentu akan sangat besar,” ujar Nyoto.
Butuh anggaran lebih dari Rp5 miliar jika harus membangun jembatan permanen di Bawu.