Langganan

Banjir Ancam Sedikitnya 125 Hektare Tanaman Padi di Sukoharjo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Magdalena Naviriana Putri  - Espos.id Solopos  -  Senin, 29 Januari 2024 - 11:17 WIB

ESPOS.ID - Petugas Distankan dibantu warga menyingkirkan sampah di Jembatan Cendini di Dukuh Cendini, Desa Lengking, Senin (29/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Esposin, SUKOHARJO -- Luapan air saluran irigasi akibat tingginya curah hujan mengancam ratusan hektare tanaman padi di Sukoharjo. Di antaranya tanaman padi di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyebut sedikitnya ada 125 hektare sawah di kawasan tersebut yang terancam terendam banjir. Persawahan yang tersambung dengan irigasi dari Kali Buntung itu menjadi langganan banjir tiap tahun.

Advertisement

Pada musim hujan seperti sekarang sawah di sebelah timur aliran Kali Cendini, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, kerap kali terendam banjir. Kali Cendini terhubung dengan Kali Buntung di sebelah selatan.

Air Kali Cendini kerap mulap disebabkan banyaknya sampah yang menyumbat di bawah Jembatan Cendini. Sampah-sampah itu terjebak di kolong jembatan yang memiliki empat penyangga di bawahnya membuat air tak lancar mengalir.

Advertisement

"Ini kan sudah masuk musim persemaian, banjir berpotensi menggenangi sekitar 125 hektare lahan pertanian. Kami melakukan koordinasi dengan beberapa stakeholder untuk mengantisipasi kegagalan persemaian," ungkap Bagas kepada Esposin saat mengecek Jembatan Cendini, Senin (29/1/2024).

Ia memastikan segera menggelar koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) termasuk dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) berkaitan dengan konstruksi jembatan yang dibangun 1997 itu. Ia berpendapat selain mengeruk sampah dan endapan di bawah jembatan, pemerintah juga harus segera merekonstruksi jembatan tersebut.

Advertisement

"Solusinya jembatannya dibongkar, ditinggikan. Tetapi itu wewenang DPUPR ya, tetapi kami harus mengintervensi bagaimana mencarikan solusi agar petani tidak perlu rugi. Kami juga akan sampaikan ke Bupati Sukoharjo terkait hal ini," ungkap Bagas.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan pihaknya telah melakukan asessmen bencana akibat hujan lebat yang mengguyur Sukoharjo pada Sabtu (27/1/2024) lalu. Banjir  menggenangi sawah hingga perumahan warga.

Advertisement

Sementara di Kecamatan Tawangsari terjadi luapan sungai akibat jembatan tersumbat oleh rumpun bambu. Beberapa rumah warga di 10 RT di Desa Kateguhan terdampak. Namun genangan diketahui menyusut kurang dari 24 jam.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif