Langganan

Bakal Ditata Lagi, Begini Awal Mula Munculnya PKL Selter Manahan Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mariyana Ricky P.d  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 14 Januari 2022 - 19:40 WIB

ESPOS.ID - Kondisi deretan selter PKL Manahan, Solo, Minggu (26/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Esposin, SOLO -- Seratusan pedagang kaki lima atau PKL di selter sekeliling Stadion Manahan Solo bakal ditata lagi pada tahun ini. Sebelumnya, rencana itu urung dilakukan pada 2020 lalu gara-gara Pandemi Covid-19.

Berdasarkan kesepakatan antara paguyuban PKL Selter Manahan dan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, mereka bakal mencari sendiri lokasi berjualan sementara saat penataan berlangsung. Kemudian, mereka diizinkan kembali berjualan di kawasan itu setelah penataan selesai kecuali saat momen-momen tertentu.

Advertisement

Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Didik Anggono, menceritakan awal mula munculnya PKL Manahan tersebut dan perjalanan penataannya saat diwawancarai Esposin, Jumat (14/1/2022). Ia menyebut keberadaan PKL sekitar Stadion Manahan Solo bermula setelah reformasi 1998.

Baca Juga: Selter PKL Manahan Solo Ditata Tahun Ini, Jadi Dibangun 2 Lantai?

Kala itu, jalur hijau di sekeliling Stadion Manahan berubah menjadi lapak dan warung-warung. Jumlahnya pun mencapai ratusan. “Pascareformasi itu, ratusan PKL menguasai jalur-jalur hijau, di barat Manahan, timur Polresta Solo, depan Manahan, kemudian yang saat ini Patung Soekarno, lalu dekat Gedung Wanita, dan sebagainya. Stadion Manahan dulu itu benar-benar tertutup oleh PKL,” katanya.

2 Tahap Penataan

Pria yang pernah menjabat sebagai Kabid PKL Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo itu melanjutkan pada masa kepemimpinan Wali Kota Joko Widodo pada 2006, kawasan itu mulai ditata. PKL yang mayoritas berjualan kuliner itu dibuatkan selter yang terbagi menjadi dua tahap penataan.
Advertisement

Tahap pertama, dibuatkan selter sebanyak 208 unit mulai dari timur Polresta  Jl KS Tubun sampai di depan Kantor PLN ULP Manahan atau depan Masjid Siti Aisyah Jl Menteri Supeno.

Baca Juga: Ada Laga PSIM Jogja Vs Persis Solo, PKL Selter Manahan Tutup Lebih Awal

“Ternyata masih ada PKL yang belum tertata sebanyak 92 unit, yang lantas dibikinkan selter mulai dari depan Fakultas Keolahragaan UNS [Universitas Sebelas Maret] Solo sampai depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Jl Menteri Supeno,” jelas Didik.

Advertisement

Penataan untuk 208 PKL sekeliling Stadion Manahan Solo itu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sementara untuk 92 PKL sisanya sebagian menggunakan bantuan dari PT Sinar Sosro. Hal itu karena Solo menjadi juara sebagai kota penataan PKL terbaik di Indonesia bersama Medan dan Makassar.

2 Paguyuban

Penataan 92 unit itu bertahap sejak 2011-2014. “Kemudian, PKL itu dinaungi oleh dua paguyuban, yakni Paguyuban Gotong Royong yakni dari timur Polresta ke utara sampai Kantor PLN ULP Manahan, kemudian yang dari FPOK UNS sampai timur itu Paguyuban Guyub Rukun,” ungkapnya.

Baca Juga: PKL Selter Manahan Solo Mulai Disuntik Vaksin Covid-19

Saat ini, jumlah PKL terdata hanya 130 orang. Didik menduga hal itu dikarenakan setiap orang memiliki lebih dari satu lapak PKL. Cerita senada disampaikan salah seorang PKL di Selter Manahan Solo, Sri Purwani. Kala itu saat belum ditata ia masih ingat sekitaran Stadion Manahan yang rimbun dan penuh dengan warung.

“Saat itu kalau malam hari, kawasan sangat sepi. Sehingga PKL jualannya sampai sore. Setelah penataan, ramainya saat pagi jam sarapan, lalu siang hari. Saya sendiri sudah berjualan 15 tahun di sini,” tuturnya saat dihubungi terpisah.

Seperti diberitakan, Pemkot Solo akan kembali menata selter PKL di sekitar Stadion Manahan pada tahun ini. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan desain penataan kawasan itu masih dimatangkan. Namun, desain dua lantai di mana bagian bawah untuk jalur pedestrian dan atasnya untuk selter PKL seperti yang direncanakan di awal dipastikan batal.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif