Langganan

Atasi Kesulitan Air Bersih, DPUPR Boyolali Bangun Sumur Uji di 11 Lokasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 21 Mei 2024 - 12:40 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi air bersih. (Freepik.com)

Esposin, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bakal membangun 11 sumur uji di beberapa desa/kelurahan. Pembuatan sumur uji itu untuk mencari potensi air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air.

“Sumur uji adalah kegiatan fisik berupa pengeboran sumur dalam,” ujar Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, kepada Esposin, Selasa (21/5/2024).

Advertisement

Gojali menyampaikan tujuan dibangunnya sumur uji yaitu untuk mendapatkan potensi sumber air bersih yang layak digunakan masyarakat. Sumur uji, tutur dia, dibangun di lokasi dengan tiga kriteria yaitu belum tercukupi layanan air bersih, rawan kekeringan, dan di luar cakupan layanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Pudam).

Kegiatan pembangunan sumur uji dilaksanakan di daerah yang capaian air bersihnya belum 100% dan tidak memiliki sumber air berupa mata air. “Maka alternatifnya adalah dengan pembuatan sumur uji,” kata dia.

Advertisement

Kegiatan pembangunan sumur uji dilaksanakan di daerah yang capaian air bersihnya belum 100% dan tidak memiliki sumber air berupa mata air. “Maka alternatifnya adalah dengan pembuatan sumur uji,” kata dia.

Gojali menjelaskan lokasi pembangunan sumur uji yakni Kelurahan Kemiri di Kecamatan Mojosongo, Desa Mliwis di Kecamatan Cepogo, Desa Ngagrong di Kecamatan Gladagsari, Desa Ngleses di Kecamatan Juwangi.

Kemudian, Desa Sumberagung di Kecamatan Klego, Desa Karangnongko di Mojosongo, Desa Tlogolele di Selo, Desa Winong di Kecamatan Boyolali, Desa Sukorejo di Musuk, Desa Jaten di Kecamatan Klego, dan Desa Jlarem di Kecamatan Gladagsari.

Advertisement

Untuk pembuatan sumur itu, akan dilakukan pengeboran dengan perkiraan awal kedalaman sesuai dengan hasil pengecekan geolistrik. Pembangunan fisik sumur uji dilaksanakan secara kontraktual atau oleh penyedia jasa yang memiliki kemampuan pengeboran sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI).

Gojali menyampaikan pembangunan sumur uji bakal dilaksanakan kurang lebih tiga bulan. Pengadaan sumur uji, tutur dia, bakal diupayakan ada tiap tahun.

Ia berharap dengan pembangunan sumur uji tersebut bisa didapatkan sumber air dalam yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat. “[Pembangunan] sebagian sudah jalan di bulan ini, jadi Mei hingga Juli,” jelas dia.

Advertisement

Sementara itu, Kades Jlarem, Teguh Karyanto, mengatakan pengerjaan sumur uji di daerahnya telah mulai dibangun di Dukuh Ngaglik. Selama ini, warga mengandalkan sumber mata air di Gunung Merbabu.

Sehingga, ia berharap pembangunan sumur uji di Ngaglik berhasil mendapatkan air dan mengurangi ketergantungan warga dengan sumber mata air di Merbabu. Dengan sumur uji tersebut, Teguh mengatakan akan ada ratusan warga di sekitar Ngaglik yang mendapatkan manfaat berupa air air bersih.

"Mudah-mudahan program ini berhasil, bisa keluar air dan berhasil. Dulu pernah buat sumur bor, akan tetapi belum berhasil. Semoga yang kali ini berhasil," jelas dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif