by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Senin, 21 Februari 2022 - 10:59 WIB
Esposin, SRAGEN -- Ribuan aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah turun ke jalan membersihkan sampah di sepanjang Jl. Raya Sukowati Sragen pada Senin (21/2/2022).
Ternyata, gerakan tersebut sebagai bentuk aksi di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Kegiatan diawali dengan apel di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, Senin pagi. Apel diikuti ratusan ASN dan tenaga harian lepas (THL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Dalam kesempatan itu pimpinan OPD juga menuliskan komitmen bersama kepedulian terhadap sampah. Wakil Bupati Sragen, Suroto, menjadi pembina apel sedangkan Kepala DLH Sragen, Tedi Rosanto, sebagai pemimpin apel. Pelaksanaan apel berjalan cukup singkat.
Baca Juga : Kreatif, Begini Peragaan Busana Berbahan Plastik Daur Ulang di Jatim
Setelah apel, ASN bergerak membersihkan sampah di sepanjang Jl. Raya Sukowati mulai dari batas kota sebelah barat sampai batas kota timur. “Peserta apel sebanyak 210 orang. Mereka dari ASN dan THL di lingkungan DLH. Kami belum melibatkan semua OPD karena masih situasi pandemi. Setelah apel dilanjutkan kerja bakti di lokasi yang sudah ditentukan," ujar Tedi Rosanto saat ditemui Esposin seusai apel.
"Sasaran kerja bakti sepanjang Jalan Raya Sukowati, sungai-sungai, hutan kota, TPA [tempat pembuangan akhir], TPS3R [tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle], dan TPS terpadu. Semua serentak,” imbuh dia.
Tedi mengklaim armada sampah milik DLH memadai, yakni 12 truk dan 8 unit motor gerobak roda tiga. Dia menyebut masih ada mobil L-300 sebanyak delapan unit di kelurahan. Selain itu, setiap kelurahan pun mengadakan motor gerobak roda tiga.
Baca Juga : HARI PEDULI SAMPAH : Warga Semarang Hasilkan 1.000 Ton Sampah Sehari
Wakil Bupati Sragen, Suroto, menyampaikan persoalan sampah di perkotaan semakin kompleks dan merupakan isu penting di lingkungan perkotaan. Ia menyebut butuh kepedulian seiring perkembangan penduduk.
Dia mengakui bahwa pengelolaan sampah membutuhkan biaya operasional tidak sedikit. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat perkotaan sadar dengan kewajiban mereka membayar retribusi sampah atau kebersihan.
Baca Juga : Menuangkan Keindahan Lingkungan ke Lukisan di Hari Peduli Sampah
“Dengan retribusi sampah yang maksimal maka Pemerintah Kabupaten akan terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kami berharap warga di tingkat RT hingga kelurahan dapat meningkatkan partisipasi dengan membayar retribusi pelayanan sampah,” jelasnya.
Suroto juga meminta masyarakat mulai melakukan 3M dalam pengelolaan sampah, yakni mengurangi sampah rumah tangga, mengolah dan memilah sampah rumah tangga, dan menggunakan sampah organik untuk kompos dan sampah anorganik untuk produk kerajinan tangan.